Bisnis.com, JAKARTA- Sebagian besar publik sepak bola Indonesia kiranya tengah menanti jalannya laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014 antara Persija vs Persib di Gelora Bung Karno, Minggu (10/8/2014).
Publik tahu betul kedua klub akan bertanding mati-matian. Maklum, kedua klub merupakan musuh bebuyutan yang sama-sama saling menjaga gengsi di setiap pertandingan.
Bagi Persib, laga nanti merupakan peluang besar untuk terus menambah poin di wilayah grub Barat. Laga tandang tampaknya tidak akan disia-siakan klub yang diasuh Djajang Nurdjaman alias Djanur tersebut.
Pada ISL 2014, Persib telah melewati 14 pertandingan dengan mengantongi 28 gol, 8 kali menang, 4 kali imbang dan 2 kali kalah. Persib kini berada di posisi ketiga dengan 28 poin di bawah Arema Cronus 35 dan Semen Padang 30 poin.
Djanur, sang pelatih terus menggenjot semangat anak asuhnya demi menghadapi Macan Kemayoran. Enam laga yang tersisa membuat Persib menargetkan sembilan poin untuk bisa melaju ke babak berikutnya.
"Itu hanya minimal syarat lolos masuk 18 besar, tidak termasuk di posisi satu, dua, tiga atau empat klasemen akhir," papar Djanur seperti dikutip laman resmi Persib.co.id, Kamis (7/8/2014).
Mencermati sepak terjang Persib Bandung selama merumput di ISL, tidak bisa lepas dari peran bobotoh. Tak jarang di setiap pertandingan, suara gemuruh bobotoh atau pun bentangan spanduk tertulis jelas menginginkan Persib juara.
Inilah barangkali 'pekerjaan rumah' bagi Djanur maupun Firman Utina cs untuk bisa 'meninabobokan' bobotoh di akhir laga ISL. Maka menjadi wajar apabila Djanur terus membidik posisi puncak klasemen. Tantangannya, semua sisa laga harus direbut dengan kemenangan.
Jika diakumulasikan, enam sisa laga terakhir bisa direbut Persib dengan menggondol 18 poin. Itu pun bukan hal enteng. Sederet klub yang harus dihadapi Maung Bandung antara lain Persita, Persijap dan Persik. "Yang cukup berat adalah menghadapi Persija, Semen Padang dan Sriwijaya," tambah Djanur.
Alasan Djanur menyebut laga melawan Persija cukup berat memang cukup masuk akal. Karena sepanjang ISL, laga Persija vs Persib sejak 2008 hingga 2013 mencatatkan kisah panjang dan menarik untuk disimak.
Kedua tim bukan hanya menarik perhatian di lapangan, tetapi mereka punya supporter yang sama-sama fanatik yang kerap mewarnai jalannya pertandingan baik di dalam atau pun di luar lapangan.
Tercatat, pada ISL 2008-2013 Persib berhasil menekuk Persija 3 kali, begitu juga Persija yang juga berhasil membungkam Persib 3 kali. Sisanya, pada periode ISL tersebut diakhiri dengan skor imbang sebanyak 4 kali.
Lain, Djanur, lain pula sang kapten, Firman Utina. Dia menyebut laga klasik antara Persija vs Persib meski dipandang tanpa beban dan tidak berlebihan.
"Bagi saya, laga klasik Persija vs Persib adalah pertandingan biasa saja. Justru saya rasa, semua pertandingan harus dijalani dengan serius bukan dengan hanya Persija saja," ungkapnya.
Optimisme skuat Persib dalam menghadapi Persija terlihat dari semangat para pemain untuk memenangkan pertandingan. Lini belakang Persib yang dijaga oleh Vladimir Vujovic misalnya, berambisi untuk menjegal segala pergerakan Eddie Boakay, sang striker anyar Macan Kemayoran.
Kabar baik pun bersambut, gelandang beringas M. Ridwan yang sedari Mei melulu absen, direncanakan akan merumput menghadapi Persija. Djanur mengatakan performa Ridwan sudah tidak ada masalah.