Bisnis.com, JAKARTA - Ketika banyak masyarakat di Tanah Air mengibaratkan perhelatan Piala Dunia 2014 sebagai pesta sepak bola seluruh jagat, rasanya tidak demikian bagi Direktur Utama PT Citilink Indonesia M. Arif Wibowo.
Penggemar olah raga sepeda itu mengaku kurang mendalami seluk beluk persepakbolaan, meski dirinya mengaku tetap mengikuti perkembangan setiap pertandingan, terutama saat tim favoritnya Brasil turun berlaga.
Mantan Executive Vice President (EVP) Marketing & Sales PT Garuda Indonesia Tbk. tersebut lebih memilih nonton pertandingan Piala Dunia saat mendekati final.
“Saya kebetulan senang nonton kalau sudah mendekati final. Enggak begitu mendalam dengan sepak bola,” ujarnya.
Arif mengaku tim Samba, Brasil menjadi jagoannya sejak dulu. Alasannya, gaya permainan anak asuh Luis Felipe Scolari itu cukup eksotis. “Nonton tim Brasil, cara mainnya exotic,” katanya.
Brasil dengan deretan pemain ternama yang malang melinjtang di klub papan atas Eropa memang acapkali memainkan sepak bola ‘cantik’. Dengan skill pemain di atas rata-rata, katanya timnas Brasil sering menyuguhkan pola permainan yang cepat dan lincah.
“Pas main enak pemandangannya,” imbuh insinyur Teknik Mesin jebolan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) itu. Tim Samba berhasil melaju ke perempat final setelah mengalahkan Chile melalui adu penalti. Kendati demikian, secara organisasi permainan, Brasil belum mampu menunjukan permainan kental a la jogo bonito.
