Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LIGA CHAMPIONS: Bayern Munich-Dortmund, Warga Jerman 'Kuasai' London

BISNIS.COM, LONDON--Sekitar 180.000 penggemar sepak bola Jerman memadati London pada Sabtu menjelang dilangsungkannya final Liga Champions sesama tim Jerman antara Bayern Munich dan Borussia Dortmund. Para pendukung yang mengenakan kostum kuning-hitam

BISNIS.COM, LONDON--Sekitar 180.000 penggemar sepak bola Jerman memadati London pada Sabtu menjelang dilangsungkannya final Liga Champions sesama tim Jerman antara Bayern Munich dan Borussia Dortmund.

Para pendukung yang mengenakan kostum kuning-hitam Dortmund, lapos AFP yang dikutip Antara, berkumpul di Trafalgar Square, sedangkan para penggemar Bayern naik kereta menuju pusat kota.

FA merayakan ulang tahun ke-150nya pada tahun ini, dan media Inggris dengan cepat menyoroti ironi ketika dua tim Jerman menguasai Stadion Wembley untuk memainkan pertandingan final.

Surat kabar The Guardian memberi judul pada halaman olahraga "Fussballs' coming home" - mengacu pada lagu sepak bola Inggris pertengahan 1990-an yang ditujukan kepada para penggemar Jerman - dan memasang gambar kursi-kursi yang dihiasi warna khas Dortmund dan Bayern di luar Wembley.

Sementara itu, The Times, mengatakan pertandingan itu merupakan "simbol kedekatan Anglo-Jerman." Kedua tim berlatih di bawah guyuran hujan di stadion pada Jumat malam, namun sinar matahari menyinari ibukota Inggris pada Sabtu dan prakiraan cuaca memrediksi suhu udara berkisar sekitar 15 derajat celcius saat pertandingan dimulai.

Bayern dan Dortmund juga menerima pesan-pesan yang membangkitkan semangat dari media-media setempat masing-masing.

Harian regional Dortmund Ruhr Nachrichten memberi judul utama "Satu tim, satu impian," sedangkan Meunchener Abendzeitung yang berbasis di Munich mendesak Bayern untuk "mengangkat piala." Bayern mencari mahkota Eropa kelima mereka, yang akan membuat mereka menyamai prestasi Liverpool di peringkat ketiga daftar juara speanjang masa, hanya tertinggal dari juara tujuh kali AC Milan dan juara sembilan kali Real Madrid.

Mereka merupakan tim favorit, setelah menjuarai Liga Jerman musim ini dengan marjin keunggulan 25 angka atas Dortmund, namun kedua tim telah memukau para penonton netral dengan sepak bola efektif mereka pada kompetisi musim ini.

Bayern menghancurkan Barcelona dengan skor agregat 7-0 di semifinal, sedangkan Dortmund menyingkirkan Madrid 4-3 setelah menang 4-1 pada pertandingan pertama atas pasukan Jose Mourinho di Signal Iduna Park.

Bayern diperkirakan akan mengambil inisiatif di lapangan ketika pertandingan dimulai pukul 19:45 waktu setempat (18.45 GMT),sedangkan strategi Dortmund didasarkan pada permainan menekan serta serangan balik cepat.

Ditulis di program pertandingan, pelatih Dortmund Jurgen Klopp menjelaskan pendekatan timnya sebagai, "energi, cepat, agresif, keras namun duel yang asil, banyak peluang mencetak gol, membentur tiang dan mistar gawang, serta banyak tendangan penjuru." Pelatih Bayern Jupp Heynckes, yang akan pensiun pada akhir musim, mengatakan dirinya mengharapkan pertandingan yang berlangsung cepat.

"Di atas lapangan, saya pikir ini akan sengit, tentu saja," kata pria 68 tahun itu, sebelumnya pernah mencicipi kesuksesan di kompetisi ini bersama Real Madrid pada 1998.

"Anda mengharapkan hal itu di final Liga Champions. Akan terdapat permainan cepat, banyak duel satu lawan satu, banyak operan dan kedua tim akan bekerja keras untuk menang." Upaya Dortmund didorong oleh berita bahwa bek tengah Mats Hummels sudah bugar dan dapat dimainkan meski mengalami cedera pergelangan kaki saat timnya kalah 1-2 dari Hoffenheim akhir pekan silam.

Dortmund, juara 1997, tidak akan diperkuat pengatur permainan yang sedang cedera Mario Goetze, yang akan bergabung dengan Bayern setelah pertandingan dengan nilai transfer sebesar 37 juta euro.

Dengan Robert Lewandowski, yang mencetak empat gol ke gawang Real pada semifinal, juga dilaporkan diincar Bayern, Hummels mendesak teman-teman setimnya untuk membuktikan bahwa Dortmund juga memiliki masa depan cerah.

"Akan fantastis jika kami bisa melakukannya (menang), dan itu memperlihatkan kepada para pemain yang berpikir untuk hengkang ke Munich bahwa mereka akan kehilangan sesuatu," ucapnya.

Ketika Dortmund terlihat baru memainkan final keduanya, Bayern berupaya untuk menghindari kekalahan ketiga di final Liga Champions dalam kurun waktu empat tahun, dan keenam kali secara keseluruhan.

Ditaklukkan Inter Milan pada 2010, mereka kemudian kalah adu penalti dari Chelsea pada musim lalu di depan pendukung sendiri yang tidak percaya dan sangat kecewa di markas mereka Allianz Arena.

Meski sempat mengalami kekecewaan pada pengalaman sebelumnya, penyerang Thomas Mueller mengatakan dirinya berpikir adu penalti tidak akan mengganggu timnya.

"Beberapa (pemain) lebih baik saat mengambil adu penalti daripada yang lainnya," ucapnya, "namun saya tidak berpikir seseorang akan membasahi celananya hanya karena hal itu." Apapun hasilnya, Jerman dipastikan akan memiliki juara Eropa pertama mereka sejak Bayern menaklukkan Valencia melalui adu penalti pada final 2001.

"Ini membuat banyak orang Jerman gembira, namun mereka sekarang berhak atas hal itu," kata ketua eksekutif Liga Jerman Christian Seifert kepada Sky News.

"Liga Champions adalah salah satu kompetisi sepak bola terhebat, salah satu ajang olahraga terbesar di dunia, dan memiliki dua tim Jerman di sana untuk pertama kalinya adalah pengalaman luar biasa."

 

BACA JUGA:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper