BISNIS.COM, JAKARTA--Pendiri Arema Indonesia, Lucky Adrianda Acub Zaenal --anak mantan Gubernur Papua, Acub Zaenal-- yang akrab dipanggil Sam Ikul, Rabu dini hari (24/4/2013), sekitar pukul 00.30 WIB, meninggal dunia karena sakit.
Sam Ikul selama beberapa tahun terakhir ini menderita penyakit hepatitis C, diabetes dan lever, bahkan akibat penyakit yang dideritanya itu, ia mengalami kebutaan.
Media ofiser Arema Indonesia Sudarmaji mengaku kehilangan atas meninggalnya salah seorang tokoh persepakbolaan di Malang itu.
Aremania dan semua lapisan masyarakat pecinta bola juga merasakan duka mendalam atas meninggalnya tokoh yang memiliki andil besar dalam perkembangan Arema.
"Sam Ikul memiliki kontribusi sangat besar terhadap perkembangan dan eksistensi Arema serta dunia sepak bola di Malang pada umumnya. Kami dari manajemen Arema Indonesia juga menyampaikan duka sedalam-dalamnya," kata Sudarmaji.
Ia mengaku jika dunia persepakbolaan di Malang, bahkan di Tanah Air, merasa kehilangan salah satu tokoh sepak bola terbaiknya itu. Manajemen juga berjanji, apa yang selama ini telah diperjuangkan Sam Ikul untuk eksistensi Arema akan tetap dijaga dan dilanjutkan agar lebih baik lagi.
"Kami semua yang berkecimpung di dunia sepak bola ini akan terus menjaga Arema dan meningkatkan prestasi Arema di berbagai kompetisi, baik nasional maupun internasional," tandasnya.
Sam Ikul menghembuskan nafas terakhirnya di usia 53 tahun. Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Lembah Tidar Kavling 1 Nomor 1 Kota Malang dan rencananya akan dimakamnkan di TPU Kasin sekitar pukul 11.00 WIB.
Almarhum meninggalkan tiga orang putra dan putri. Mereka adalah Marsila, putri Sam Ikul buah dari pernikahan dengan istri pertama yang saat ini tinggal di Kanada. Sementara pernikahan keduanya dengan Novi Zaenal dikarunia dua orang anak bernama Rama Dhea Adrianda Zaenal dan Andrinea Zaenal.
Sebelum pengelolaan diambil alih oleh PT Bentoel dan akhirnya terjadi dualisme pengurusan di tubuh Arema, yang dulu bernama PS Arema, akibat adanya dua kompetisi, yakni LPI dan LSI, Sam Ikul dengan susah payah dan berbagai cara dilakukan agar Arema tetap eksis dalam menjalani kompetisinya.
Semasa hidupnya, Sam Ikul begitu peduli dan terus berjuang untuk Arema. Mulai dari Galatama hingga mampu mentas dari jeratan degradasi hingga bisa berkompetisi di ajang tertinggi di Tanah Air, yakni LSI dan LPI. (Antara/msb)