BISNIS.COM,JAKARTA--Pekan ke-33 Liga Italia bakal dihiasi duel penuh gengsi, antara tuan rumah Juventus menghadapi seteru abadinya AC Milan yang akan digelar di Juventus Stadium, Minggu (21/4/2013)
Pertemuan kedua tim raksasa Italia ini bukan sekedar menentukan siapa yang paling kuat di Italia. Lebih dari itu, pertarungan yang bakal mempertaruhkan nama besar dan reputasi sebagai raja Italia.
Tak peduli siapa yang lebih berkuasa di puncak klasemen sementara, asalkan keduanya tak sampai kalah dalam setiap pertemuan. Begitu kira-kira, misi utama yang menghiasi pertemuan antara keduanya.
Sejauh ini, Si Nyonya Tua, julukan Juventus masih bercokol di puncak klasemen dengan mengemas 74 poin. Milan sementara tercecer di peringkat ketiga dengan perolehan 59 poin, selisih 15 angka.
Hanya dengan lima partai tersisa, memang rasanya sulit bagi Milan menggeser posisi Juventus dari puncak klasemen. Satu-satunya asa yang masih tersisa hanyalah merebut posisi kedua yang saat ini dikuasai Napoli.
Napoli mengemas 63 poin, selisih empat poin saja dari Rossoneri, julukan AC Milan.
Kembali ke duel sengit, Juve vs Milan. Kedua tim ini praktis hanya tinggal berurusan dengan liga domestik. Keduanya sudah terlempar dari panggung kompetisi Eropa, termasuk ajang Piala Italia atau Super Coppa.
Meski berada di puncak, Juve bakal melupakan sejenak selisih angka yang lebar dari rival utamanya. Bagi mereka, hampa rasanya jika merengkuh gelar juara Seri A musim ini, tetapi harus terjungkal dan kalah dari Rossoneri.
Musim ini, kedua tim memang sudah bertemu sebanyak dua kali. Satu di kancah liga dan satu lagi di ajang Piala Italia.
Hasilnya seimbang. Milan menang 1-0 di pertemuan pertama liga, lalu Juve membalas di kancah Piala Italia dengan kemenangan 2-1.
Rekor 10 pertemuan terakhir juga menunjukan statistik yang hampir setara. Juventus dan Milan sama-sama menang empat kali, sedangkan dua pertemuan lainnya selesai dengan hasil imbang.
Juventus tentu mengincar kemenangan, agar jalan menuju singgasana juara kian lapang. Demikian pula Milan, ingin menjaga nyala scudetto atau melesetnya duduk di peringkat kedua.
Namun, sekali lagi duel klasik ini bukan sekedar partai yang merebutkan tiga poin semata. Ini merupakan partai penuh gengsi, sarat emosi, dan mempertaruhkan nama besar penguasa kancah sepakbola Italia.