BISNIS.COM, JAKARTA-- Real Madrid CF yang bertemu Galatasaray pada leg pertama perempat final Liga Champions UEFA berharap mampu meraih hasil besar menuju rekor penampilan ke-24 di semifinal kompetisi klub terkemuka Eropa.
• Nomor 24 juga terkait dengan Galatasaray. Pasalnya, pada masa itulah klub Istanbul itu terakhir kali mencapai babak empat besar Piala Eropa. Namun, setelah menang dari FC Schalke 04 di babak 16 besar, mereka akan tiba di ibukota Spanyol dengan kepercayaan diri yang besar.
• Madrid akan memiliki keyakinan ekstra setelah berhasil mengatasi Manchester United. Kini mereka menetapkan sasaran untuk meraih mahkota Eropa kesepuluh kali. Namun, pelatih tim tuan rumah José Mourinho tidak mau meremehkan Galatasaray yang menjadi tamu sekaligus reuni dengan Didier Drogba, pemainnya saat masih melatih Chelsea termasuk dengan mantan pemain lainnya, Wesley Sneijder.
Pertemuan sebelumnya
• Tiga pertemuan antara klub itu sebelumnya terjadi pada 2000/01. Dimulai dengan kemenangan 2-1 Galatasaray di Piala Super Eropa di Monaco. Kedua gol itu dihasilkan oleh Mario Jardel masing-masing pinalti menit ke-41 dan gol pada injury time menit ke-102. Gol Madrid melalui Raúl González menit ke-79. Galatasaray meraih gelar Eropa kedua dalam tiga bulan setelah sebelumnya mereka menjuarai Piala UEFA, yang pertama dalam sejarah tim Turki.
• Galatasaray saat dilatih oleh Mircea Lucescu pernah menyulitkan Madrid di perempat final Liga Champions musim itu. Pada leg pertama babak itu (3/4/2001) di Istambul, Galatasaray menang 3-2 setelah sempat tertinggal 2-0. Gol Madrid dihasilkan Iván Helguera (33) dan Claude Makelele (43). Galatasaray balik unggul melalui penalti Ümit Davala (47), Hasan SAS (66) dan Jardel (75).
•Vicente del Bosque akhirnya membawa Madrid ke semifinal setelah di leg kedua menang 3-0 di ibukota Spanyol melalui gol Raúl (15, 37) dan Helguera (28) dan akhirnya juara mengalahkan juara bertahan FC Bayern München.
• Formasi pada pertemuan itu di Santiago Bernabéu pada 18 April 2001 adalah:
Madrid: Casillas, Salgado, Hierro, Karanka, Roberto Carlos (Solari 90), McManaman, Helguera, Makelele, Figo (Savio 86), Guti (Flávio Conceição 75), Raúl.
Galatasaray: Taffarel, Fatih Aykel, Bulent Korkmaz, Emre Asik, Okan BURUK, Ümit Davala, Suat Kaya (Bülent Akin 45), Emre Belözolu, Hagi, Hasan Sas (Arif Erdem 67), Jardel.
• Iker Casillas dan Aitor Karanka, sekarang asisten pelatih Madrid, pemain yang masih ada setelah pertemuan pada 12 musim lalu.
Background pertemuan
Dari sejarah piala itu, Madrid difavoritkan karena sebagai rumah di Liga Champions di bawah Mourinho menjadi salah satu sumber optimistis. The Merengues telah memenangkan dua kali dan seri dua kali di kandang dan secara keseluruhan telah memenangkan 13 dan kalah hanya satu dari 16 partai Eropa di kandang sendiri.
• Galatasaray dapat menarik kepercayaan diri dari perjalanan yang mengesankan di Eropa. Sejak kalah dari Manchester United FC pada matchday satu, mereka telah diposting kemenangan berturut-turut di CFR 1907 Cluj, SC Braga dan Schalke dan hanya kalah dua kali dari 18 pertandingan tandang terakhir mereka di Eropa, sedangkan menang sepuluh kali.
• Bagi Galatasaray ini persaingan pertama kalinya melawan Madrid sejak perempat final 2001 dan mereka mencari hanya dua kali mencapai semifinal Piala Eropa, kesempatan pertama berada saat di bawah Mustafa Denizli (1988/89) ketika mereka menundukkan FC Steaua Bucuresti pada babak empat besar. Catatan di perempat final adalah menang satu dan kalah tiga.
• Madrid sebaliknya, mereka bertekad untuk tampi di semifinal untuk ke-24 kali. Tidak ada tim lain yang berkompetisi di perempat final sebagai banyak Madrid yakni 30 dan mereka memenangkan 24, kalah enam kali.
• Mourinho memil iki rekor 100% di perempat final Liga Champions setelah dengan FC Porto (2004), Chelsea (2005, 2007), FC Internazionale Milano (2010) dan klub sekarang ini pada tahun 2011 dan 2012.
• Selain pertemuan mereka dengan Galatasaray, lawan Madrid melawan tim Turki ada di babak Champion Clubs '1958/59 (Piala Eropa pertama), ketika mereka mengalahkan Besiktas JK 2-0 di kandang dan 1-1 saat tandang, agregat 3-1.
Rekor
• Rekor Galatasaray di Spanyol adalah menang satu kali, seri 4 kali dan kalah tujuh. Kemenangan pertama saat mereka berada di bawah Fatih Terim tampil di leg pertama perempat final Piala UEFA 1999/2000 menang 4-1 dari RCD Mallorca.
• Galatasaray terakhir mengunjungi ibukota Spanyol untuk bermain imbang 1-1 dengan Atlético Madrid di babak 32 besar Piala UEFA 2009/10, tetapi mereka kalah agregat 3-2.
Hubungan Tim
• Pertemuan teakhir Mourinho dengan tim Turki saat dia melatih Porto mengalahkan Denizlispor di babak keempat Piala UEFA 2002/2003. Saat di kandang menang 6-1 dan away seri 2-2.
• Mourinho pernah bersama dengan Drogba di Chelsea, pada 2004-2007 dan bersama-sama memenangi gelar Liga Premier pada 2005 dan 2006. Drogba bermain bersama Ricardo Carvalho dan Michael Essien di Stamford Bridge.
• Catatan Terim sebagai pelatih saat melawan klub-klub Spanyol adalah menang tiga kali, seri dua kali dan kalah lima kali). Sebagai pelatih tim nasional Turki, timnya dipukul 1-0 oleh Spanyol di Bernabéu dalam kualifikasi Piala Dunia (pada 28 Maret 2009). Hakan Balta dan pengganti Sabri Sarolu tampil melawan tim Spanyol, termasuk Casillas, Raul Albiol, Sergio Ramos dan Xabi Alonso.
• Empat hari kemudian pada 1 April 2009, pihak Terim kalah dari Spanyol lagi. Setelah trailing di babak pertama upaya Semih Senturk di Stadion Ali Sami Yen, akhirnya kandas. Spanyol membalas melalui penalti menit ke-63 melalui Alonso dan kemenangan terjadi pada tambah-waktu oleh Albert Riera, yang kini menjadi pemain Galatasaray.
• Fatih Terim membawa Turki ke semifinal Euro 2008, tetapi kalahan di partai pembukaan oleh Portugal yang menampilkan Carvalho, Cristiano Ronaldo dan Pepe, pencetak gol pertama. Namun, Pepe akan memiliki kenangan yang kurang disukai saat dia mencetak gol bunuh diri dan Portugal sebagai rumah ramah kalah dari Turki pada pertandigan persahabatan Juni 2012
• Sneijder menghabiskan 2007/08 dan 2008/09 di Madrid, mengoleksi 52 penampilan di Liga dan mencetak 11 gol. Ia juga ikut memenangkan gelar Liga Champions 2010 di Bernabéu bersama Inter yang dilatih Mourinho. Sneijder berada di tim Belanda saat kalah 1-0 oleh Spanyol yang diperkuat Casillas, Alonso dan Ramos di Piala Dunia 2010.
• Hamit Altintop pernah tampil lima kali di Liga untuk Madrid pada musim lalu, mencetak gol sekali.
• Mesut Özil bermain dengan Altintop di Madrid dan juga Schalke pada 2006/07. Özil memiliki orang tua Turki tetapi mencetak gol kemenangan 3-0 Jerman melawan tim Turki termasuk Altintop dalam kualifikasi UEFA EURO 2012 yang juga menampilkan Sami Khedira.
• Riera menghadapi Madrid tujuh kali bersama Mallorca dan RCD Espanyol, mencetak dua gol dan mencapai rekor menang tiga kali, kalah dua kali dan seri dua kali. Sebagai pemain Liverpool FC dia adalah tim-mate bagi Álvaro Arbeloa dan Alonso dan tampilkan saat menang 1-0 di Bernabéu di babak 16 Liga Champions 2008/09.
• Cris sduah bermain tujuh kali di Liga Champions dan tak terkalahkan saat sebagai pemain Olympique Lyonnais melawan Madrid - termasuk sukses terakhir di babak 16 besar 2009/10 - sebelum berakhir dengan kerugian kalah 3-0 di 16 besar 2010/11.
• Felipe Melo berada di Spanyol dari 2004 hingga 2008, bermain untuk Mallorca, Racing Club Real dan UD Almería. Dia mencetak gol untuk Racing dalam kemenangan 2-1 di partai away Liga Spanyol ke Madrid pada Desember 2005.
• Emmanuel Eboue tampil saat membawa Arsenal menang 1-0 atas Madrid di leg pertama babak 16 besar Champions 2005/06.
• Johan Elmander mencetak gol dengan melewati Casillas ketika Swedia mengalahkan Spanyol 2-0 dalam kualifikasi Euro 2008 pada Oktober 2006.
•Penalti Karim Benzema diperoleh Prancis saat menang 1-0 dalam partai persahabatan melawan Turki pada Juni 2009 di Prancis.(msb)