Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEA GAMES 2017: Indonesia vs Kamboja, Evan Dimas Oke & Menang Harga Mati

Pertarungan antara Indonesia dan Kamboja di partai kelima atau terakhir Grup B cabang sepakbola Sea Games XXIX/2017 di Shah Alam, Selangor, Malaysia pada Kamis (24/8/2017) menjadi penentu lolos tidaknya pasukan pelatih Luis Milla ke semifinal.
Para pemain Timnas Indonesia U-22 mengekspresikan rasa syukur sesuai dengan agama masing-masing setelah Marinus Wanewar (24) menjebol gawang Timor Leste di Sea Games 2017 di Selangor, Malaysia./Antara-Sigid Kurniawan
Para pemain Timnas Indonesia U-22 mengekspresikan rasa syukur sesuai dengan agama masing-masing setelah Marinus Wanewar (24) menjebol gawang Timor Leste di Sea Games 2017 di Selangor, Malaysia./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -  Pertarungan antara Indonesia dan Kamboja di partai kelima atau terakhir Grup B cabang sepakbola Sea Games XXIX/2017 di Shah Alam, Selangor, Malaysia pada Kamis (24/8/2017) menjadi penentu lolos tidaknya pasukan pelatih Luis Milla ke semifinal.

Setelah hasil buruk pada tiga pertemuan awal --1966, 1973, 1977 di mana Indonesia meraih satu seri dan dua kali kalah-- Kamboja tidak mampu lagi mengatasi Indonesia. Indonesia menjadi lebih dominan, supoerior dari mereka. Selalu seperti ada tekanan psikologis di dalam diri pemainnya setiap kali Kamboja akan menghadapi Indonesia.

Merujuk kepada sejarah pertemuan antara kedua tim, dari 14 kali berhadapan --sejak 1995-- Indonesia menang 13 kali dan satu kali seri pada 27 April 1997 di babak kualifikasi Piala Dunia 1998 dengan skor 1-1.

Namun, dari ke-13 kemenangan yang sudah ditorehkan, rekor kemenangan 10-0 pada 6 Desember 1995 di SEA Games XIII/1985 di Bangkok, Thailand –kontingen Indonesia yang berada di peringkat kedua daftar perolehan medali dengan 62 emas dan Thailand juara umum dengan 92 medali emas-- hingga kini belum terpecahkan. Pertandingan itu salah satu dari dua pertemuan Indonesia dengan Kamboja di SEA Games. Satu lainnya pada SEA Games 1999, dan Indonesia menang 1-0.

Pertemuan terakhir antar kedua tim, terjadi pada 8 Juni 2017 di Stadion Olympic Phnom Penh, Kamboja yang disesaki 50.000 penonton. Saat itu, Indonesia dan Kamboja diwakili tim campuran, senior dan yunior. Indonesia menang 2-0 melalui gol Irfan Bachdim menit ke-26 dan G Nasrulloh Nugraha pada injury Time (90+6). Selain kalah, salah satu pemain Kamboja, C Polroth mendapat kartu merah pada injury Time babak pertama (45+2).

Tim Indonesia diperkuat oleh beberapa pemain yang tampil di tim nasional Sea Games 2017: Hargianto, Ricky Fajrin, Rezaldi Hehanusa, Gavin Kwan, Febri Hariyadi, Yabes Roni dan Marinus Wanewar.

Susunan Pemain

Kamboja :  Sou Yaty; Nen Sothearoth (45' Baraing Seut), Soeuy Visal (90' Keo Sokngon), Nub Tola, Chnin Chnoeun; Tit Dina (75' In Sodavid), Chrenng Polroth, Prak Mony Udom (71' Sokpheng Keo), Noy Phallin; Chan Vathanaka, Khuon Laboravy (60' Noun Borey).

Indonesia : Kurnia Meiga; Ricky Fajrin (80' Rezaldi Hehanusa), Bagas Adi Nugroho, Fachruddin Aryanto, Gavin Kwan; Hargianto (46' Hanif Sjahbandi), Adam Alis (73' Gian Zola), Bayu Pradana; Febri Hariyadi (89' Miftahul Hamdi), Irfan Bachdim (69' Yabes Roni), Marinus Wanewar.

Kamboja, harus diakui secara jujur, kini tim terlemah di Grup B. Selain menjadi juru kunci, dari empat pertandingan yang sudah dimainkan, mereka selalu kalah. Dari Filipina kalah 0-2, dari Vietnam 1-4, Thailand 0-3 dan dari Timor Leste 1-0.

Tak ayal jika Indonesia begitu diunggulkan untuk menang. Bahkan berpeluang menang lebih dari 2-0.

Selain tengah memiliki motivasi yang kuat karena harus menang untuk lolos ke semifinal, menghadapi Kamboja, Evan Dimas --jenderal lapangan tengah Indonesia-- kembali akan tampil setelah menjalani hukuman larangan tampil pada satu pertandingan yakni melawan Vietnam akibat kartu merah saat melawan Timor Leste.

Dengan kondisi itu, Indonesia akan tampil agresif dan menyerang. Kendati, hadirnya Evan Dimas, Indonesia bisa lebih mengatur ritme pertandingan. Membuat serangan Indonesia, pun akan menjadi lebih bervariasi.

Saat Evan Dimas absen melawan Vietnam, serangan Indonesia lebih bertumpu pada serangan sayap melalui Febri, Septian Maulana, Yabes. Hargianto tidak mampu mengatur tempo permainan seperti yang  dilakukan Evan Dimas. Bahkan peran Hanif tidak terlihat jelas. Sebagai playmaker atau breaker? Ternyata breaker hingga pemain lawan pun disikut dan Hanif dapat kartu merah.

Dengan hadirnya Evan, Indonesia bisa menahan laju bola untuk menjaga tempo. Lalu dilanjutkan dengan umpan lambung yang ke pertahanan lawan.

Bahkan, Gavin bisa dimainkan untuk menghidupkan serangan dari sayap. Posisi Gavin saat   melawan Vietnam diambil oleh Putu Gede, yang   memiliki style lebih kuat bertahan.

 Kamboja nyaris tidak memiliki kekuatan yang berarti. Pola permainan mereka terlalu mudah untuk dibaca oleh lawan-lawannya terdahulu. Bahkan itu juga bisa dipatahkan oleh Hansamu Yama, yang tampil baik sejauh ini terutama melawan Thailand dan Vietnam, yang bisa dijadikan barometer lantaran memiliki kualitas pemain yang jauh lebih baik dibanding Filipina, Timor Leste dan Kamboja. Ayo Garuda...Kamu Bisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper