Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Gagal Eksekusi Penalti Krusial, Van Persie Dihukum

Gara-gara Gagal Eksekusi Penalti Krusial, Van Persie Dihukum
Robin Van Persie/www.insidefpl.com
Robin Van Persie/www.insidefpl.com

Bisnis.com, JAKARTA - Manajer Manchester United Louis van Gaal menjatuhkan hukuman kepada anak kesayangannya, Robin van Persie. Gara-gara gagal mengeksekusi tendangan penalti melawan West Brom pada Sabtu, 4 Mei 2015, di Old Trafford, Manchester, dalam Liga Primer Inggris, Van Persie pun di-grounded dari tugas penyepak tendangan hadiah dari wasit itu.

Di klub Setan Merah, untuk tugas eksekutor tendangan penalti, Van Gaal menerapkan aturan yang unik. Mungkin seperti antrean angkutan kota di pinggir Jakarta. Mereka yang sudah berangkat akan berada di urutan belakang ketika sampai lagi di terminal.

Itulah yang dialami Robin van Persie. Kini, karena dia sudah mendapatkan giliran dan gagal, terpaksa di barisan paling belakang. “Dia berada di urutan terbawah,” kata Van Gaal. Atau, dengan kata lain, dia harus menunggu sampai giliran Wayne Rooney—yang juga pernah gagal mengeksekusi tendangan ini, kembali mendapat giliran.

Louis van Gaal memang pantas berang. Hadiah penalti yang didapat United dalam pertandingan melawan West Bromwich Albion, Sabtu lalu, sebenarnya bisa menjadi penyelamat mereka dari kekalahan.

Namun nyatanya Robin van Persie, yang dalam pertandingan itu baru dimainkan lagi setelah menjalani proses penyembuhan cedera yang dialami pada Februari lalu ketika melawan Swansea, malah gagal. Boaz Myhill, kiper West Brom, yang tampil gemilang, berhasil menggagalkannya.

Mereka pun, untuk pertama kalinya, pada musim ini mengalami tiga kali kekalahan secara beruntun. Sebelumnya, mereka kalah dari Chelsea, 0-1, lalu dibantai Everton tiga gol tanpa balas di Goodison Park.

Kekalahan ini tentu akan menyulitkan United dalam upayanya memesan tempat di Liga Champions selanjutnya. Sudah enak berada di peringkat ketiga pada beberapa pekan lalu, kini mereka melorot dan bertahan di peringkat keempat.

Tak hanya itu, diam-diam Liverpool menjadi ancaman buat mereka. Bila pada pekan lalu mereka masih punya jarak 7 poin, kemenangan Liverpool atas Queens Park Rangers, 2-1, memangkas jarak mereka menjadi 4 poin saja.

Sisa pertandingan yang mereka punya pun tidaklah bagus. Pada akhir pekan ini, 11-12 Mei 2015, mereka akan melawan Crystal Palace—yang terus memperbaiki penampilan setelah digarap oleh Alan Pardew. Terpeleset lagi di sana, seketika pula Wayne Rooney cs harus berhati-hati.

Sebab, dalam pertandingan berikutnya, mereka akan berhadapan dengan Arsenal di Old Trafford. Di pertandingan akhir, barulah mereka menghadapi Queens Park Ranger yang kemungkinan besar akan kembali bermain di Championship musim depan.

Sebaliknya, Liverpool lebih nyaman. Mereka akan menghadapi Chelsea yang sudah juara—bisa saja The Blues bermain tidak lagi ngotot. Lalu mereka bertemu dengan Crystal Palace di Anfield dan berakhir dengan melawan Stoke City.

Masalah yang dihadapi Louis van Gaal pun runyam. Mereka tidak saja lemah di barisan pertahanan, tapi juga di depan gawang lawan. Dalam pertandingan melawan West Brom, misalnya, Van Gaal harus bereksperimen dengan menempatkan Marouane Fellaini sebagai striker. Itu dilakukan karena striker yang mereka punya, Radamel Falcao dan Van Persie, tak juga memenuhi kemauannya. “Saya merindukan seorang striker bisa mencetak gol. Kalau itu yang terjadi, saya sangat senang.”

Wayne Rooney sebenarnya bisa jadi jawaban. Namun, menurut Van Gaal, cederanya Michael Carrick membuatnya terpaksa menaruh Rooney kembali di bagian tengah. “Sehingga kami terpaksa membuat perubahan itu.” Namun, menurut Darren Fletcher, kondisi bekas klubnya itu terjadi karena para pemain kekurangan motivasi. “Target mereka adalah finis di urutan keempat. Ya, itu memang target yang realistis,” katanya.

Menurut Fletcher, setelah target itu terpenuhi pada musim ini, saat kompetisi dimulai kelak, para pemain klub tersebut harus memasang target lebih tinggi lagi, yakni menjadi juara. “Pendukung mengharapkan hal itu dan klub harus mewujudkannya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper