Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TIMNAS INDONESIA, Naturalisasi Memalukan Anak Negeri

Mantan pemain tim Persipura Jayapura era 1980-an Nico Dimo mengingatkan bahwa naturalisasi pemain asing bukan solusi utama untuk mencapai prestasi di kancah internasional.
Timnas Indonesia/pssi.org
Timnas Indonesia/pssi.org

Bisnis.com, JAYAPURA - Mantan pemain tim Persipura Jayapura era 1980-an Nico Dimo mengingatkan bahwa naturalisasi pemain asing bukan solusi utama untuk mencapai prestasi di kancah internasional.

"Timnas senior Indonesia mengumpulkan pemain naturalisasi bukan solusi yang tepat untuk menembus Piala Dunia atau event lainnya," kata Nico Dimo di Jayapura, Papua, pada Kamis malam (26/3/2015).

Naturalisasi pemain asing menjadi warga Indonesia, kata Dimo telah mencoreng sepak bola Tanah Air yang dilahirkan dengan konsep pemersatu.

"Timnas mati suri pascanaturalisasi pemain asing. Dan hal ini nantinya membuktikan bahwa kita hanya jago di lapangan hijau lewat naturalisasi pemain," katanya.

Sementara Indonesia Super League (ISL) yang dikatakan telah memiliki nilai jual bagus ternyata dijadikan proyek pencetakan pemain nasional bagi pemain asing lewat naturalisasi oleh induk olahraga sepak bola yakn PSSI.

"Ini memalukan. Kenapa kita tidak belajar kepada Jerman, Belanda, Spanyol atau Italia yang membentuk tim lewat materi pemain yang dipanggil ke Timnas, berdasar dari klub yang juara di level kompetisi lokal negara mereka," katanya.

Tapi di Indonesia, lanjut Dimo, lebih mengutamakan memilih pemanggilan pemain naturalisasi, padahal banyak talenta-talenta sepak bola di tanah air yang seharusnya diberi kesempatan bermain di Timnas.

"Bagi saya,  ini memalukan anak negeri sendiri. Harapannya hal ini bisa menjadi masukkan bagi PSSI. Saya mengkritik untuk membangun bukan lainnya. Saya ingin Timnas kita berjaya dengan anak-anak negeri sendiri. Kedepan, harus banyak anak-anak negeri yang dipanggil ke Timnas ketimbang pemain naturalisasi," tambahnya.

Selain itu, Nico Dimo yang juga Wakil Ketua Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP), menyinggung soal laga Timnas menjamu Kamerun, di mana ada sejumlah pemain yang diturunkan oleh pelatih Beny Dollo dianggap belum memberikan kontribusi maksimal bagi klubnya masing-masing.

"Seperti Zulham Zamrun, dia jarang diturunkan pada klubnya Persipura tetapi bisa main lebih lama dari rekan-rekannya. Namun, terbalik dengan gelandang Imanuel Wanggai yang jadi pemain inti di klubnya tetapi tidak dimainkan," katanya.

Dia melihat hal itu sebagain keanehan meskipun juga mencoba memahami bahwa ada kemungkinan Benny Dolo membuat kebijakan sebagai strategi saat laga tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper