Bisnis.com, JAKARTA - Carlos Alcaraz menandai kembali ke turnamen untuk pertama kalinya setelah empat bulan cedera dengan kemenangan 6-3, 7-5 atas Cameron Norrie di final Argentina Open 2203 Minggu waktu setempat.
Kemenangan itu adalah gelar ketujuh dalam karier petenis Spanyol berusia 19 tahun tersebut, dan yang pertama sejak menjuarai US Open pada September sebelum dia menjadi petenis nomor satu dunia termuda.
"Saya merasa sangat nyaman bermain di final," kata Alcaraz, Senin.
"Saya tahu itu akan sangat sulit. Saya mulai benar-benar fokus pada apa yang harus saya lakukan di awal, permainan saya, level saya. Ini adalah level yang harus saya mainkan di final."
Cedera otot kaki di Paris Masters pada November membuat Alcaraz absen di awal musim ini, termasuk Australian Open yang dimenangi oleh Novak Djokovic. Dia juga kehilangan peringkat teratasnya dari petenis Serbia itu.
Petenis nomor dua dunia Alcaraz membuat rekor head-to-headnya atas peringkat 12 Norrie menjadi 4-1 berkat kemenangannya dalam pertandingan yang berlangsung selama 93 menit itu.
Dia mengubah ketertinggalan 2-3 menjadi unggul 6-3, 3-0 yang dan dia tidak menghadapi break point sampai dia gagal menyelesaikan pertandingan dengan keunggulan 5-3.
Tertinggal 0-15 saat melakukan servis pada kedudukan 5-5, petenis Spanyol itu melancarkan pukulan forehand.
Gim berikutnya Alcaraz berjuang melalui dua deuce sebelum memastikan kemenangan dengan drop shot di lapangan tanah liat tersebut.
Dari tujuh gelarnya, lima diraih di lapangan tanah liat dan dia akan berencana menambahkan gelar lainnya dengan menuju Rio pekan depan untuk mempertahankan trofi yang dimenanginya pada 2022.
Alcaraz adalah petenis Spanyol pertama yang memenangi gelar di Buenos Aires setelah Rafael Nadal pada 2015, dan dia melakukannya dengan hanya kalah satu set dalam empat pertandingan sepanjang pekan.
Kemenangan final juga berarti dia adalah remaja pertama yang merebut gelar di ibu kota Argentina tersebut.
Alcaraz melakukan terobosan pada 2022. Selain menjadi juara US Open termuda setelah Pete Sampras pada 1990, dia juga mengalahkan Djokovic dan rekan senegaranya Nadal dalam perjalanannya menuju gelar Madrid Masters.
Dia juga merebut trofi Miami Masters dan ATP 500 level di Rio de Janeiro dan Barcelona.
"Itu adalah tahun yang sangat bagus. Saya mencapai impian saya, tujuan saya, dengan sangat cepat. Saya menghadapinya sealami mungkin," kata Alcaraz.
"Setelah menjadi nomor satu, saya harus menetapkan tujuan baru, hal-hal baru untuk jangka panjang, terus menikmati apa yang saya lakukan, terus berkembang, karena saya masih sangat muda dan saya memiliki banyak hal untuk ditingkatkan," imbuhnya.