Bisnis.com, JAKARTA - Kabar tak sedap menghinggapi klub Liga Italia, Inter Milan, yang dikabarkan terlilit utang cukup besar.
Dilansir dari Football Italia, kondisi keuangan Inter Milan kini dalam situasi yang tidak baik-baik saja.
Inter Milan dikabarkan terlilit utang sebesar 275 juta euro atau senilai Rp4,8 triliun. Utang tersebut berasal dari suntikan dana firma manajemen aset asal Amerika Serikat, Oaktree Capital, untuk Nerazzurri pada Mei tahun lalu.
Sebagian besar dari dana tersebut adalah pinjaman dari manajemen Inter Milan yang dipimpin Suning Group.
Manajemen Inter pun harus melunasi pinjaman tersebut sesuai tenggat waktu yang telah disepakati sebelumnya yakni tiga tahun.
Suning Group dikabarkan meminjam dana dari Oaktree Capital agar menjaga Inter Milan tak mengalami kebangkrutan tahun lalu.
Baca Juga
Namun, dana pinjaman dari Oaktree Capital dirasa cukup memberatkan Inter. Sebab, tim beralias La Beneamata itu harus membayar bunga sebesar 12 persen per tahun.
Pada 2021, Inter diharuskan membayar 21 juta euro (Rp320 miliar) hanya untuk bunga pinjamannya saja.
Kejadian yang menimpa Inter ini hampir mirip dengan situasi rival sekotanya, AC Milan, kala pindah kepemilikan dari Yonghong Li ke Elliot Management.
Saat itu Yonghong Li yang menjadikan aset klub AC Milan sebagai jaminan pinjaman, kesulitan melakukan pelunasan kepada Elliot Management. Walhasil Rossoneri pun diakuisisi.
Inter bisa mengalami nasib serupa seandainya Suning tak bisa melunasi utang sesuai tenggat yang ditentukan.
Jika skenario itu terjadi, maka tim besutan Simone Inzaghi itu akan diambil alih oleh Oaktree Capital.
Inter masih punya kewajiban untuk melunasi utang pokok selama tiga tahun plus bunga pinjaman untuk dua tahun.