Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum bisa memastikan keputusan keberangkatan tim nasional bola voli putri ke Sea Games 2022 yang akan diselenggarakan di Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan Kemenpora saat ini masih menunggu keputusan tim review terkait kepastian pengiriman timnas voli putri Indonesia ke SEA Games. Tim review itu terdiri atas para akademisi, pakar, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Mereka bertugas melakukan peninjauan terhadap cabang olahraga yang dikirim ke ajang internasional.
Menpora memastikan keputusan terkait penentuan cabang olahraga yang akan diikutsertakan ke SEA Games 2022 akan diumumkan sebelum pengisian entry-by-name kontingen berakhir pada 31 Maret.
"Kami sedang menunggu tim review, tim review sedang melihat (potensi), kami tidak bisa memaksakan. Kalau tim review ternyata keputusannya seperti apa, kami objektif," ujar Zainudin setelah menutup Proliga 2022, di Sentul, Bogor, Minggu (27/3) malam, seperti dikutip laman Kemenpora.
Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) sebelumnya menyatakan bahwa timnas voli putri Indonesia kemungkinan besar tidak akan dikirimkan ke Sea Games Vietnam karena tidak berpotensi meraih medali emas.
Sementara itu, Menpora menegaskan bahwa pemerintah hanya akan mengirimkan atlet dan cabang olahraga yang memang punya potensi besar menyumbang emas.
Selain alasan keterbatasan anggaran, Zainudin juga menuturkan bahwa Sea Games hanya sasaran antara pembinaan prestasi olahraga Indonesia.
Keikutsertaan Indonesia di Sea Games 2022 juga hanya sebatas bentuk solidaritas terhadap tuan rumah Vietnam dan komunitas olahraga Asia Tenggara lainnya. Oleh karena itu, dia tidak ingin mengirimkan terlalu banyak kontingen menuju ajang tersebut.
"Kami sangat hati-hati betul melakukan review karena kami sudah mengubah paradigma. Dulu kita bangga mengirimkan sebanyak-banyaknya kontingen, tapi itu tidak sebanding dengan prestasi yang dihasilkan,” kata Menpora.