Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih tim nasional bola basket Indonesia Rajko Toroman menyoroti penampilan Lester Prosper yang kurang bagus saat menghadapi Yordania dalam pertandingan window kedua Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 Grup C zona Asia di Prince Hamza Stadium, Amman, Senin (28/2/2022) dini hari.
Indonesia kembali harus menelan kekalahan seusai ditaklukkan Yordania dengan skor 64-94 setelah sebelumnya juga harus mengakui ketangguhan Arab Saudi dalam pertandingan yang digelar dua hari sebelumnya.
Coach Toro, panggilan akrab Rajko Toroman, mengakui bahwa kekalahan itu disebabkan karena kondisi tim yang kurang ideal, diperparah dengan penampilan Prosper yang menurutnya tampil jauh di bawah performa serta tidak membantu tim sama sekali.
“Mereka bermain kurang bagus seperti yang kita lihat hingga paruh pertama pertandingan. Kami melakukan banyak sekali tembakan terbuka, tetapi banyak yang gagal,” kata Coach Toro dalam jumpa pers virtual pascalaga.
“Kami juga kurang baik dalam permainan di bawah ring, terlalu banyak defense dari luar karena Lester Prosper tidak bermain dengan bagus hari ini dan tidak membantu kami meraih poin dari paint area. Aliran bola dari luar ke dalam adalah masalah kami.” sambung dia.
Dalam laga kontra Yordania, kehadiran Prosper sebagai pemain posisi bigman seolah tak berarti. Ia mencetak hanya dua poin dan satu rebound selama 18 menit bermain di lapangan.
Seusai tertinggal jauh 29-42 pada paruh pertama pertandingan, Coach Toro pun memutuskan untuk mengeluarkan Prosper dari lapangan pada lima menit tersisa di kuarter ketiga.
Tanpa Prosper, permainan timnas lebih baik di periode berikutnya. Pelatih bahkan mengaku puas dengan penampilan tim di kuarter terakhir.
“Di kuarter terakhir kami bisa bermain lebih baik, mendapat momen yang bagus, banyak melakukan transisi, saling berbagi bola, dan akurasi tembakan yang baik,” ujar pelatih asal Serbia itu.
Lebih lanjut, Coach Toro juga mengaku senang dengan penampilan para pemain muda dalam laga hari ini, meski mereka belum pernah mencicipi tampil di kompetisi level tertinggi basket.
“Untuk pertama kali saya merasa puas dengan penampilan anak-anak karena saya memberikan kesempatan bermain kepada para pemain muda yang belum pernah tampil di kompetisi profesional,”
“Ada point guard Yudha Saputera dan (Muhammad) Arighi. Saya senang dengan penampilannya. Mereka dua pemain yang bisa kompetitif untuk FIBA Asia Cup,” tutup dia.