Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran investor baru di sejumlah klub Liga 2 dianggap sebagai angin segar bagi industri sepakbola nasional yang terpukul akibat pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengatakan hadirnya investor dari kalangan pengusaha dan kepala daerah di klub lapis kedua itu menandakan bahwa industri sepakbola Tanah Air masih sangat menjanjikan. Dia berharap investor akan melahirkan kompetisi yang menarik dan tentunya lebih menguntungkan dari segi bisnis.
“Ini tanda positif, ada investor masuk nantinya tentu akan diikuti juga oleh investor-investor lain, sponsor. Tentunya jika investor itu mampu mengelola klub dengan baik, dari sisi pemain dan penggemarnya juga,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (1/4/2021).
Berbicara mengenai pengelolaan klub dan kompetisi sepakbola dari kacamata pelaku bisnis, Akhmad menyebut tak semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, setiap keputusan yang diambil terkait dengan jalannya suatu klub melibatkan banyak pihak.
Oleh karena itu, dia berharap investor-investor baru dari klub Liga 2 ini benar-benar memahami seluk beluk pengelolaan klub sepakbola, tak terkecuali bagaimana menangani penggemar dengan baik.
“Menangani bisnis sepakbola ini tidak seperti bisnis lainnya karena banyak faktor eksternal yang mempengaruhi seperti situasi kamtibmas [keamanan dan ketertiban masyarakat], agenda nasional, dan lain-lain. Keputusan tidak bisa diambil sepihak harus melibatkan banyak [pihak], termasuk penggemar,” tuturnya.
Baca Juga
Akhmad juga berpesan kepada klub yang berkompetisi di Liga 1 agar tetap menjaga performanya jika tidak mau posisinya digantikan oleh klub Liga 2 dengan investor barunya. Karena tidak menutup kemungkinan klub-klub tersebut akan kehadiran pelatih atau pemain baru yang dapat dengan mudah mengantarkannya ke kompetisi papan atas.
Adapun, terkait dengan penyelenggaraan kompetisi sepakbola nasional, Akhmad mengungkapkan bahwa kompetisi Liga 1 kemungkinan akan kembali bergulir pada Juni 2021 atau setelah idul fitri. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 membuat kompetisi tersebut terpaksa dihentikan selama lebih dari satu tahun.
“Semoga dengan adanya kompetisi ini bisa kembali normal perlahan-lahan. Klub bisa mendapatkan sponsor kembali, ada pemasukan kembali. Kami sedang cari cara bagaimana agar ada pemasukan pengganti dari penjualan tiket apabila nantinya [pertandingan digelar] tanpa penonton,” tutupnya.