Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ban Kapten yang Dibuang Ronaldo Dilelang untuk Bantu Biaya Perawatan Bayi

Ronaldo yang marah mendapat kartu kuning karena protesnya bersamaan dengan peluit tanda berakhirnya pertandingan, melemparkan ban kaptennya ke tanah.
Cristiano Ronaldo dalam balutan jersey Timnas Portugal/Reuters-Arnd Wiegmann
Cristiano Ronaldo dalam balutan jersey Timnas Portugal/Reuters-Arnd Wiegmann

Bisnis.com, JAKARTA - Ban kapten yang dilemparkan Cristiano Ronaldo ke tanah setelah tendangannya dianggap tidak sah dalam kualifikasi Piala Dunia melawan Serbia, akhir pekan lalu, dilelang dalam upaya untuk membantu seorang bayi yang mengidap penyakit langka.

Ronaldo di laga tersebut mengira telah mencetak gol krusial di injury time saat kedudukan 2-2 ketika bola tampak melewati garis gawang sebelum Stefan Mitrovic menyapu bola. Namun gol tersebut tidak disahkan oleh wasit.

Ronaldo yang marah mendapat kartu kuning karena protesnya bersamaan dengan peluit tanda berakhirnya pertandingan, melemparkan ban kaptennya ke tanah.

Salah satu petugas di stadion mengambil ban kapten tersebut, dan segera menghubungi saluran olahraga regional dengan ide melelang untuk amal.

Pria yang tidak mau disebutkan namanya itu kepada AFP, Selasa (30/3/2021), mengatakan bahwa dia menyarankan penggalangan dana yang diperlukan untuk merawat bayi berusia enam bulan, Gavrilo Djurdjevic, yang menderita penyakit langka.

"Dia (Ronaldo) melemparkan ban kapten tiga meter dari saya, dan saya langsung terpikir bahwa (penjualan) ini bisa menjadi peluang bagus," kata pria itu.

"Saya menyadari kami mengundang perhatian dan bisa melakukan sesuatu yang baik untuk Gavrilo", dia menambahkan.

Setelah saluran olahraga Sportklub memverifikasi keaslian item dengan memeriksa foto dan video pasca pertandingan, mereka bekerja sama dengan organisasi amal dan memasang ban kapten Ronaldo untuk dilelang di situs Limundo.com.

"Saya berharap kami bisa menghubungi Ronaldo sendiri... jadi kami bisa membantu Gavrilo semampu kami," kata Branislav Jocic, manajer media sosial Sportklub.

Bayi tersebut menderita atrofi otot tulang belakang, yang ditemukan pada satu dari 10.000 kelahiran, dan mengakibatkan kematian atau kebutuhan ventilasi permanen pada usia dua tahun dalam 90 persen kasusnya.

Bayi tersebut diharapkan mendapat pengobatan Zolgensma, juga dikenal sebagai "obat termahal di dunia," yang akan menelan biaya lebih dari dua juta euro atau sekitar Rp34,2 miliar.

Kampanye penggalangan dana untuk membantu anak-anak yang menderita atrofi otot tulang belakang baru-baru ini menghebohkan negara Balkan yang miskin, menaikkan jumlah yang dibutuhkan untuk lima bayi pada tahun lalu.

Hanya beberapa jam setelah dilelang, ban kapten Ronaldo tersebut telah mencapai harga 3.000 euro (sekitar Rp51 juta).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper