Bisnis.com, JAKARTA — FC Barcelona, klub sepak bola terkuat kedua Spanyol setelah Real Madrid berdasarkan raihan trofi, tengah mengalami masa paling suram dalam 13 tahun terakhir.
Pada musim kompetisi 2019—2020, skuad berjuluk Blaugrana gagal meraih satu trofi pun. Itu untuk pertama kalinya mereka alami sejak hal buruk serupa pada 2007.
Masalah Barca bermula pada awal tahun ini ketika mereka memecat Ernesto Valverde dari kursi panas pelatih di Camp Nou dan berujung pada penunjukan mantan pemain mereka Ronald Koeman pada Rabu (19/8/2020).
Sebenarnya Barca bersama Valverde cukup “baik-baik saja” dengan raihan gelar La Liga Spanyol sepanjang masa tugasnya yakni musim 2017—2018 dan 2018—2019. Valverde juga mempersembahkan trofi Piala Raja (Copa del Rey) 2017—2018 dan Piala Super Spanyol (Supercopa de Espana) 2018.
Ketika dia terusir pun, Barcelona masih bertengger di atas klasemen La Liga, tetapi dia menjalani laga terakhirnya bersama Barca 3 hari sebelumnya dengan menelan kekalahan dari Atletico Madrid 2-3 di semifinal Piala Super Spanyol, yang pertama kali digelar dengan format baru melibatkan empat tim.
Persoalan terbesar yang membuat Valverde harus pergi ialah kegagalannya memberikan gelar juara Liga Champions Eropa. Terakhir kali klub Katalan itu tampil sebagai juara Liga Champions adalah pada musim 2014—2015. Saat itu Barca masih ditukangi Luis Enrique, yang kini menangani Timnas Spanyol.