Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Etape I Balap Sepeda Tour of Poland Makan Korban, Jakobsen Koma

Pebalap sepeda Belanda Fabio Jakobsen koma setelah bertabrakan dengan Dylan Groenewegen, rekan senegaranya yang memperkuat tim berbeda, dalam etape pembuka Tour of Poland.
Pebalap sepeda Belanda Fabio Jakobsen kecelakaan di Polandia.
Pebalap sepeda Belanda Fabio Jakobsen kecelakaan di Polandia.

Bisnis.com, JAKARTA – Pebalap sepeda Belanda Fabio Jakobsen dalam keadaan koma di rumah sakit setelah kecelakaan berkecepatan tinggi di etape pertama Tour of Poland (Tour de Pologne) pada Kamis (6/8/2020) pagi WIB.

Dylan Groenewegen memacu kecepatan dalam sprint menurun, mengakibatkan dia dan rekan senegaranya Jakobsen bertabrakan tepat sebelum garis finis di Katowice, Polandia.

Jakobsen, 23 tahun dan memperkuat tim Belgia Deceuninck-QuickStep, menghantam pembatas dan kemudian menyambar seorang ofisial perlombaan yang berdiri di dekat garis.

“Kondisinya sangat parah. Berbahaya bagi kehidupannya,” kata dokter balapan tersebut, Barbara Jerschina. Itu cedera serius di kepala dan otaknya. Dia kehilangan banyak darah. Dia sangat kuat. Saya harap dia selamat."

Deceuninck-QuickStep mengatakan hasil pemeriksaan awal "tidak mengungkapkan cedera otak atau tulang belakang. Situasi Fabio Jakobsen serius, tetapi saat ini dia stabil," demikian pernyataan tim.

Dia masih dalam kondisi koma dan harus tetap diawasi dengan ketat pada hari-hari berikutnya.

Groenewegen, sprinter Jumbo-Visma, tim balap sepeda yang berbasis di Belanda, dan beberapa pebalap lainnya juga terjatuh setelah melewati garis. Pebalap sepeda berusia 27 tahun itu kemudian didiskualifikasi.

Jerschina mengatakan ofisial balapan menderita cedera kepala dan tulang belakang, tetapi mampu berbicara ketika dibawa ke rumah sakit.

Union Cycliste Internationale (UCI), organisasi balap sepeda dunia, mengatakan pihaknya "mengutuk keras perilaku berbahaya Groenewegen".

Sebuah pernyataan berbunyi: "UCI, yang menganggap perilaku tersebut tidak dapat diterima, segera menyerahkan masalah tersebut ke Komisi Disiplin untuk meminta pengenaan sanksi yang sesuai dengan keseriusan kejadian.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper