Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Klub Liga Inggris Menolak Pembelian Newcastle oleh Pangeran Salman

Laporan terbaru menyebutkan bahwa otoritas Liga Inggris telah menerima dokumen legal soal keterlibatan pemerintah Arab Saudi dalam hal pembajakan hak siar Liga Inggris di sana.
Pangeran Salman, pemilik baru Newcastle United/Givemesport
Pangeran Salman, pemilik baru Newcastle United/Givemesport

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 10 klub Liga Inggris disebut siap menghadang pembelian saham Newcastle United oleh konsorsium Arab Saudi yang dipimpin oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Muhammad bin Salman.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa otoritas Liga Inggris telah menerima dokumen legal soal keterlibatan pemerintah Arab Saudi dalam hal pembajakan hak siar Liga Inggris di sana.

Media Inggris The Sun menyatakan bahwa dokumen tersebut merupakan bukti keterlibatan pemerintah Arab Saudi dengan BeoutQ, platform siaran olahraga di media daring yang membajak siaran Liga Inggris dalam beberapa tahun terakhir. Otoritas Liga Inggris kabarnya masih akan mengkaji kebenaran dokumen tersebut.

 Jika bukti itu benar, The Sun menyatakan bahwa sangat besar kemungkinan pembelian saham Newcastle United senilai 300 juta pound sterling atau sekitar Rp 5,8 triliun itu dibatalkan.

Sebelumnya keberatan terhadap pembelian saham Newcastle United oleh MBS, singkatan untuk Muhammad bin Salman, diajukan oleh beIN Sports selaku pemegang hak siar utama Liga Inggris. Mereka meminta seluruh klub dan otoritas Liga Inggris untuk menolak pembelian tersebut karena hingga saat ini masalah pembajakan hak siar tersebut belum juga diselesaikan.

Otoritas Liga Inggris disebut terus gagal membawa masalah ini ke meja hijau. Alhasil mereka sempat meminta Amerika Serikat untuk tetap memasukkan Arab Saudi ke dalam daftar pengawasan mereka terkait pembajakan itu.

Selain itu, proses pembelian saham Newcastle United itu juga menjadi sorotan lembaga pemerhati hak asasi manusia Amnesty Internasional Inggris. Mereka meminta otoritas Liga Inggris mencermati betul rekam jejak MBS yang diduga terlibat dalam sejumlah pelanggaran HAM berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper