Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bein Sports Sebut Potensi Bahaya Jika Newcastle Jadi Dibeli Pangeran Salman

Dalam suratnya, Yousef disebut memberi peringatan kepada otoritas Liga Inggris atas bahaya akuisisi Newcastle United oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi itu.
Newcastle United/wfcforums.com
Newcastle United/wfcforums.com

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyiaran beIN Sports dikabarkan mencoba menghalangi pembelian Newcastle United oleh konsorsium Arab Saudi yang dipimpin oleh Mohammed bin Salman. beIN Sports disebut telah menyurati otoritas Liga Inggris soal pembelian tersebut.

Media Inggris Times menyatakan sempat melihat surat yang ditandatangani oleh Kepala Eksekutif beIN, Yousef Al-Obaidly. Selain kepada otoritas Liga Inggris, surat itu juga ditujukan kepada seluruh 20 klub di liga tersebut.

Dalam suratnya, Yousef disebut memberi peringatan kepada otoritas Liga Inggris atas bahaya akuisisi Newcastle United oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi itu. Mereka menuding pemerintah Arab Saudi terlibat dalam tindakan ilegal dengan membajak siaran langsung Liga Inggris di masa lalu. Hal itu, menurut dia, bisa memberikan dampak besar bagi Liga Inggris dan juga klub-klub di sana.

"Bahaya membiarkan akuisisi kepentingan pengendalian atau material (baik diperoleh secara langsung atau tidak langsung) di klub Liga Premier utama dengan apa yang secara efektif pemerintah Arab Saudi lakukan tidak dapat diabaikan mengingat masa lalu dan tindakan ilegal negara tersebut serta dampak langsungnya terhadap kepentingan komersial Liga Premier, klub anggotanya, mitra siarannya, dan sepak bola secara umum," tulis Yousef dalam surat itu.

"Sebagai rekan jangka panjang dan investor besar di Liga Primer, kami meminta anda untuk memikirkan dengan seksama implikainya."

Dalam surat itu, beIN Sports juga mengingatkan otoritas Liga Inggris bahwa mereka pernah gagal menggugat Arabsat, perusahaan penyedia satelit milik Arab Saudi. Arabsat disebut menyiarkan pertandingan Liga Inggris secara langsung dengan cara ilegal melalui chanel beoutQ.

Surat dari perusahaan penyiaran yang berbasis di Qatar tersebut merupakan surat protes kedua atas pembelian Newcastle United oleh Mohammed  bin Salman. Sebelumnya lembaga Amnesti Internasional Inggris juga telah memberi peringatan soal rekam jejak Muhammad bin Salman yang tersangkut banyak dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Mohammed bin Salman dikenal sebagai sosok yang kontroversial dan menghadapi banyak tudingan pelanggaran HAM. Salah satu yang paling serius adalah pembunuhan terhadap wartawan senior Jamal Khashoggi pada 2018 lalu.

Dia disebut memerintahkan pembunuhan Khashoggi yang terjadi di Konsul Arab Saudi di Istanbul Turki. Pemerintah Arab Saudi kabarnya telah memecat sejumlah petinggi badan intelijen dan menangkap 11 eksekutor Khashoggi, namun mereka membantah adanya keterlibatan Pangeran Salman.

Soal pembelian Newcastle United, pria yang kerap disapa MBS kini dikabarkan tinggal menunggu persetujuan dari otoritas Liga Inggris. Dia dan Mike Ashley, pemilik Newcastle United saat ini, sebelumnya dikabarkan telah sepakat dengan harga 300 juta pound sterling atau sekitar Rp 5,8 triliun.

Nantinya, Pangeran Salman akan menguasai 80 persen saham klub itu melalui Saudi Arabia Public Investment Fund. Sisa sahan Newcastle United lainnya akan dibagi rata oleh broker Amanda Staveley dan Rubben bersaudara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper