Sementara itu, Borneo FC bertolak menuju Sleman pada Selasa (19/2/2019) dengan membawa 19 pemain terbaik, 3 diantaranya adalah penjaga gawang.
"Kita akan bawa 19 pemain dan berangkat dari Samarinda. Keberangkatan sehari jelang pertandingan ini ini sudah kita lakukan di laga away melawan Mojokerto Putra, di mana kita tidak memanfaatkan uji coba lapangan di Sleman. Tapi sebagai gantinya, kita latihan pagi terlebih dahulu di Samarinda," ujar Hariansyah Ari, sekretaris tim, dikutip dari laman resmi tim.
Ya, Borneo FC seperti diketahui tak mengambil jatah official training yang disediakan. Mereka memilih melakukan persiapan sepenuhnya di Samarinda.
Apa yang dilakukan pelatih Fabio Lopez memang sangat berbeda dengan pelatih-pelatih sebelumnya. Biasanya tim berangkat dua hari jelang pertandingan dan selalu memanfaatkan sesi latihan resmi atau uji coba lapangan, sehari sebelum pertandingan.
Sementara Fabio memilih melakukan latihan pagi di Samarinda sebelum berangkat ke daerah yang akan dituju.
“Mungkin akan beda ceritanya kalau pertandingan dimainkan di luar Jawa, seperti Papua atau Padang. Karena pemain pasti butuh waktu lebih panjang untuk beristirahat,” sambung Ari.
Disinggung mengenai pemain yang diboyong, Ari yakin para pemain pilihan adalah mereka yang dianggap paling siap. Fabio pun membawa semua pemain asing untuk pertandingan nanti.
"Dari list yang diberi pelatih, ada 16 pemain dan 3 kiper. Pasti ini sudah sesuai kebutuhan pelatih dan semoga nantinya kita bisa membawa lolos Borneo FC ke babak selanjutnya. Tentu kami berharap doa dan dukungan masyarakat Samarinda untuk pertandingan leg kedua nanti," papar Ari.
Adapun ke 19 pemain yang dibawa adalah Gianluca Claudio Pandeynuwu, Alfonsius Kelvan dan Nadeo Argawinata. Lalu ada nama kpaten tim Diego Robbie Michiels serta empat asing Javlon Guseynov, Jan Lammers, Renan Da Silva dan Matias Ruben Conti.
Diikuti Abdul Rahman, Asri Akbar, Finki Pasamba, Wahyudi Setiawan Hamisi, Abrizal Umanailo, Terens Owang Priska Puhiri, Lerby Eliandry Pong Bab, Firdaus Ramadhan, Wildansyah, Sultan Samma dan Mahadirga Maranando Lasut.