Bisnis.com, JAKARTA – Vietnam melengkapi kekalahan tiga wakil Asia Tenggara di putaran final Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab (UEA).
Setelah Thailand dan Filipina sebelumnya menelan kekalahan, pada Selasa (8/1/2019) malam WIB giliran Vietnam yang dipaksa menyerah, kali ini dari Irak dengan skor tipis 2 - 3.
Ironisnya, dalam pertandingan Grup D yang digelar di Stadion Sheikh Zayed Sports City di Abu Dhabi, sebenarnya Vietnam dua kali unggul, tetapi dua kali pula disamakan oleh Irak.
Bahkan, ketika pertandingan telah tiba di menit terakhir waktu reguler atau menit 90, Irak berhasil melesakkan gol ketiga yang membuat skor akhir 3 - 2 untuk tim Timur Tengah itu.
Vietnam membuka keunggulan pada menit ke-24 berkat gol bunuh diri pemain Irak Ali Faez Atiyah. Namun, berselang 11 menit kemudian Irak sukses menyamakan skor menjadi 1 - 1 lewat Muhanad Ali Khadim.
Skor saat rehat Vietnam unggul 2 - 1 setelah Nguyen Chong Phuong menjebol gawang Irak yang dikawal kiper Jalal Hassan Hasyim pada menit ke-42.
Memasuki babak kedua, Irak kembali membuat skor imbang. Kali ini pada menit 60 Humam Tariq menjebol gawang Vietnam yang dikawal kiper Dang Van Lam.
Ketika mencetak gol, Humam Tariq baru bermain selama 2 menit, masuk pada menit 58 menggantikan Usyamah Rashid.
Kemenangan Irak ditentukan pada menit ke-90 melalui tendangan bebas bek sayap klub Serie A Italia Atalanta Bergamo, Ali Adnan Khadim, sehingga skor akhir 3-2 untuk anak asuh Srecko Katanec, mantan gelandang bertahan Sampdoria.
Dengan kemenangan ini, Irak berada di posisi kedua klasemen sementara Grup D dengan nilai 3, sama dengan Iran, tapi kalah selisih gol karena sehari sebelumnya Iran menang telak 5 - 0 atas Yaman.
Vietnam dan Yaman masing-masing menempati peringkat ketiga dan keempat tanpa nilai.
Asia Tenggara (Asean) meloloskan tiga tim ke putaran final Piala Asia 2019. Sebelum Vietnam kalah, Thailand kalah telak 1 - 4 dari India di Grup A, sedangkan Filipina menyerah 0 - 1 dari Korea Selatan di Grup C.
Indonesia tidak mengikuti nputarabn final Piala Asia 2019 karena memang tidak mengikuti babak kualifikasi karena beberapa tahun lalu tengah menjalani skorsing dari Federation Internationale de Football Association (FIFA).