Bisnis.com, JAKARTA - Liverpool dalam posisi genting saat menjamu Napoli dalam laga terakhir babak penyisihan Grup C Liga Champions, di Anfield, Rabu dinihari nanti. Mereka akan berjuang untuk lolos atau harus puas berlaga di Liga Eropa.
Posisi Liverpool memang jauh dari aman. Dari lima laga, Liverpool hanya sanggup menuai enam poin dan berada di posisi ketiga di Grup C. Andai gagal meraih tiga poin, Liverpool yang pada musim lalu nyelonong ke final terpaksa harus main di kelas dua: Liga Europa.
Sungguh kondisi yang ironis. Padahal musim lalu, Liverpool bisa melaju sampai partai final. Satu-satunya jalan keluar adalah menang atas Napoli yang jadi pemuncak Grup C. Itu pun dengan catatan, mereka harus unggul head to head.
Pada laga putaran pertama di Napoli, 4 Oktober lalu, Liverpool kalah tipis 0-1. Dengan begitu, minimal menang dengan selisih dua gol, mereka bisa duduk sebagai runner-up.
Sebab, dalam laga lain, Paris Saint-Germain di atas kertas bisa meraup kemenangan atas Red Star Belgrade. Tiga poin akan menjadikan mereka menjuarai grup ini.
Klopp sadar betul bukan perkara enteng menang 2-0 dari Napoli. Pasukan Carlo Ancelotti bukan tim yang bisa gampang ditembus pertahanannya.
Meski begitu, dia tetap optimistis. Sebab kondisi Liverpool kali ini lebih apik dibanding saat bertandang ke Napoli.
"Kami ingin tunjukkan kepada lawan dan para pendukung kami jika permainan kami lebih bagus dari itu," kata Klopp.
Pelatih berkebangsaan Jerman ini sudah menyiapkan dua senjata andalan untuk menaklukkan Napoli. Senjata pertama Klopp tentu saja Mohammed Salah.
Penyerang 26 tahun itu memang sedang on fire setelah bikin tiga gol alias hat-trick ke gawang Bournemouth, Sabtu pekan lalu.
Dari laga tersebut, Salah seperti kembali dalam penampilan terbaiknya musim lalu, saat ia mengoleksi 44 gol di semua kompetisi.
Menurut Klopp, gelontoran tiga gol menjadi jawaban telak atas keraguan terhadap Salah pada musim ini. Hampir seluruh media Inggris mengkritik penampilan Salah yang tak lagi rutin bikin gol.
"Sedetik pun saya tak ragu dengan Salah. Dia ingin mengulang masa emasnya musim lalu, tapi dia akan melakukannya selangkah demi selangkah," kata mantan manajer Borussia Dortmund itu.
Senjata kedua Klopp adalah Stadion Anfield, lengkap dengan suporternya. Menurut Klopp, sorakan dan nyanyian fan selalu jadi obat mujarab bagi Liverpool untuk meraih kemenangan.
"Seperti musim lalu, kepastian kami lolos kualifikasi Liga Champions di Anfield. Keberadaan fan membuat semangat kami lebih berkobar dan sekali lagi kami membutuhkan itu," kata Klopp.
Selain itu, Klopp sangat percaya dengan pepatah tak ada yang kebetulan di dunia ini. Artinya, Liverpool akan lolos ke babak 16 besar jika memang mereka punya kualitas yang lebih baik dari lawan lainnya.
"Walhasil, kami harus berharap pada kemampuan diri sendiri. Jika tak lolos pun berarti memang tim lain lebih bagus dari kami,” katanya. “Jika itu terjadi ya sudah, kami ucapkan selamat kepada dua tim lain yang lolos."
Berada di atas angin membuat kubu Napoli percaya diri. Namun Ancelotti mengatakan timnya tak akan bermain aman mengejar hasil imbang. Ancelotti ingin Napoli lolos ke babak 16 besar dengan tambahan tiga angka dari Liverpool.
Alhasil, Ancelotti menjamin laga antara timnya dan Liverpool akan berjalan seru sepanjang 90 menit. "Saya akan bermain seperti biasanya, menyerang. Tentu akan aneh jika kami memainkan strategi bertahan ala parkir bus. Itu bukan cara kami bermain," kata pelatih 59 tahun itu.
Kemungkinan besar Ancelotti akan memainkan strategi andalan 4-4-2 di kandang Liverpool. Marek Hamsik, Lorenzo Insigne, dan Arkadiusz Milik, masih akan dipasang Ancelotti sebagai motor serangan Napoli.
"Kami akan mencoba untuk kuasai pertandingan. Saya rasa para pemain sudah paham ini dan sangat bersemangat untuk menekan Liverpool di kandangnya sendiri," kata mantan pelatih Real Madrid itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
