Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ingat, Sepak Bola Bukan Hanya Soal Bisnis!

Direktur Utama Persija Jakarta I Gede Widiade mengatakan sepak bola bukan hanya tentang bisnis semata, tetapi juga tentang prestasi dan hiburan.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 30 November 2018  |  23:22 WIB
Ingat, Sepak Bola Bukan Hanya Soal Bisnis!
Bobotoh alias pendukung Persib berjalan di depan mural Persib di Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/10/2018). - Antara/Novrian Arbi

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama Persija Jakarta I Gede Widiade mengatakan sepak bola bukan hanya tentang bisnis semata, tetapi juga tentang prestasi dan hiburan.

Jika pemilik klub hanya berorientasi ke bisnis, maka sepak bola Indonesia berada dalam bahaya, katanya dalam diskusi di Jakarta, Jumat (30/11/2018).

"Bahaya kalau orang-orang yang cuma berorientasi bisnis memegang tim sepak bola karena ada kemungkinan olahraga diarahkan untuk kepentingan tersembunyi di luar klub," ujar Gede.

Sepak bola, dia melanjutkan, seperti madu di mata sebagian orang. Alasannya tentu saja karena banyaknya suporter dan tingginya nilai uang yang berputar di setiap pertandingan.

Gede mencontohkan klubnya, Persija, yang bisa mendapatkan pundi-pundi mencapai Rp4-5 miliar sekali bertanding di kandang. Bahkan hanya dari penjualan di tenda pernak-pernik dagangan (merchandise), Persija bisa meraup sekitar Rp50 juta perlaga.

"Perputaran uang di sepak bola besar sekali. Kalau dibiarkan, tentu ada kesempatan untuk mengarahkan semua itu, misalnya, ke kepentingan politik dan lainnya. Agenda-agenda tersembunyi ini yang harus diwaspadai," tuturnya.

Gede menambahkan tiga elemen dalam sepak bola yaitu prestasi, bisnis, dan hiburan harus sejalan agar industri lapangan hijau bergulir dan menghasilkan keuntungan bagi klub.

Dengan demikian, klub memiliki modal yang cukup untuk menjalani kompetisi sekaligus membiayai operasional tim usia muda.

Pemain, pelatih dan staf pun mendapatkan kepastian terkait gaji. Klub-klub pada akhirnya bisa menghilangkan atau setidak-tidaknya memperkecil kesempatan masuknya tindakan pidana seperti pengaturan skor ke dalam internal tim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Liga 1

Sumber : Antara

Editor : M. Syahran W. Lubis

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top