Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Indonesia Vs Jepang, Indra: Jangan Pernah Ragukan Pemain

Prediksi Indonesia Vs Jepang, Indra: Jangan Pernah Ragukan Pemain
Indra Sjafri/Antara-Akbar Nugroho Gumay
Indra Sjafri/Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih Timnas U-19 Indonesia Indra Sjafri mengatakan, perayaan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober menjadi momentum timnya untuk menggoreskan sejarah dengan menaklukkan Jepang di perempat final Piala AFC U-19. Perandingan tersebut kebetulan akan digelar pada tanggal yang sama.

 Jika mengalahkan Jepang, Indonesia akan mencapai semifinal yang menjadi syarat lolos ke Piala U-20 Dunia FIFA pada tahun 2019 di Polandia.

"Iya, Sumpah Pemuda momentum yang tepat dan kami sudah menyampaikannya kepada pemain. Kalau dahulu pemuda-pemudi berjuang untuk memerdekakan bangsa, sekarang kita berjuang untuk memerdekakan sepak bola kita," ujar Indra usai memimpin latihan timnya di lapangan sepak bola A Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.

Demi mencapai cita-cita itu, dia melanjutkan, timnya sudah bekerja keras dan melakukan persiapan serius.

Indra Sjafri pun sudah memetakan segala kemungkinan saat menghadapi Jepang dan mengintruksikan pemainnya untuk cepat beradaptasi dalam pertandingan.

"Jangan meragukan para pemain. Jangan jadi bangsa yang pesimistis. Dengan izin Tuhan kita besok bisa membuat sejarah baru," tutur dia.

Pelatih asal Sumatera Barat itu menegaskan tidak gentar dengan kualitas timnas U-19 Jepang, juara Piala U-19 Asia edisi tahun 2016, yang berisikan pemain-pemain dengan teknik individu bagus dan pantang menyerah.

Kekalahan dari tim Samurai dengan skor 1-4 di pertemuan terakhir, Maret 2018, juga dianggap Indra tidak berpengaruh laga.

"Anak-anak sudah berjuang sangat keras untuk sampai di sini. Tidak ada alasan untuk tidak yakin," kata dia.

Laga timnas U-19 Indonesia kontra Jepang digelar pada Minggu (28/10) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mulai pukul 19.30 WIB.

Indonesia pernah tampil di Piala U-20 Dunia pada tahun 1979, kala kejuaraan remaja itu masih bernama Kejuaraan Remaja Dunia FIFA.

Saat itu Indonesia yang dilatih Soetjipto Soentoro dapat berpartisipasi karena beberapa negara yang mengikuti Piala U-19 Asia tahun 1978 tidak bersedia tampil di kejuaraan tersebut.

Timnas U-19 Indonesia saat itu gagal melaju dari babak grup Kejuaraan Remaja Dunia setelah selalu kalah dari tiga pertandingan, di antaranya ditaklukkan Argentina yang diperkuat Diego Maradona dengan skor 0-5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper