Bisnis.com, JAKARTA - Klub Liga Italia, AC Milan, diskors dari kompetisi Liga Eropa atau Liga Europa musim depan oleh UEFA menyusul investigasi terhadap keuangan klub, demikian diumumkan badan sepak bola Eropa itu pada Rabu.
UEFA memeriksa keuangan Milan untuk melihat apakah mereka telah mematuhi regulasi Financial Fair Play (FFP), khususnya dalam persyaratan "break-even." Milan telah lolos ke Liga Eropa musim depan, dan dengan skors ini maka mereka tidak akan bermain di kompetisi itu.
"Klub dikeluarkan dari berpartisipasi pada kompetisi klub UEFA selanjutnya jika tidak memenuhi syarat dalam dua musim mendatang (contohnya satu kompetisi pada 2018/2019 atau 2019/2020, tergantung kualifikasi)," kata UEFA dalam pernyataannya.
Di bawah regulasi UEFA, setiap klub sepak bola Eropa yang menghabiskan lebih banyak pengeluaran dibandingkan pendapatan mereka berpeluang dijatuhi sanksi, termasuk, pada situasi-situasi tertentu, larangan bermain.
UEFA menolak permohonan Milan pada Desember untuk membebaskan mereka dari peraturan-peraturan, setelah pengusaha Cina Li Yong Hong membeli klub itu pada tahun lalu dari perusahaan holding Italia Fininvest, yang dimiliki oleh keluarga mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
Perusahaan ekuitas pribadi AS Elliot pada tahun lalu memberikan pinjaman 180 juta euro kepada Li untuk menyelesaikan pembelian klub Liga Italia itu, yang berusaha untuk bangkit dari tahun-tahun kerugian dengan rencana perbaikan peruntungan.
Badan penyelidik mengekspresikan perhatiannya mengenai pendanaan ulang pinjaman, yang harus dilunasi pada Oktober.
Klub Italia itu gagal memberikan bukti yang cukup terkait stabilitas keuangan mereka dan telah diberikan sanksi yang paling berat untuk pelanggaran FFP pada satu dari lima liga teratas Eropa.
Milan memiliki hak untuk mengajukan banding terhadap keputusan itu kepada Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga di Lausanne, Swiss, dan akan berharap hukuman itu dicabut sebelum putaran kualifikasi kedua untuk Liga Europa yang dimulai pada 29 Juli.