Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih Argentina Jorge Sampaoli mengingatkan kepada pendukung tim Tango untuk tidak menyalahkan Messi saat semua yang terjadi dilapangan tidak berjalan dengan baik, sebaliknya, harus lebih menghargai apa yang sudah dilakukan pemain asal Barcelona itu.
Messi merasa sangat kesal dengan dirinya sendiri, karena gagal mengeksekusi tendangan penalti saat melawan Islandia, dan harus rela untuk berbagi poin. Hal tersebut sangat tidak menguntungkan bagi Messi yang ingin mengikuti prestasi Diego Maradona yang mampu memenangkan piala dunia.
“Kita tidak bisa hanya menyalahkan Messi. Ketika dia mencetak gol, semua orang Argentina bersorak, jadi ketika dia melakukan kesalahan, kita tidak bisa meninggalkannya seorang diri,” ujar Jorge Sampaoli dalam keterangannya yang dikutip Kamis (21/6/2018).
Sementara itu, Messi sendiri yang akan berusia 31 tahun pekan ini memiliki tekanan sendiri dalam dirinya, karena laga Piala Dunia 2018 mungkin akan menjadi Piala Dunia terakhirnya.
“Saya katakan kepada Messi, Piala Dunia ini disaksikan 40 juta orang Argentina. Kau berbuat salah, saya berbuat salah, kita semua pernah berbuat salah, kita sebagai tim akan selalu bersama ketika semua berjalan baik maupun buruk,” tambah Sampaoli.
Sampaoli menegaskan, untuk berhenti membandingkan Messi dengan legenda sepak bola Argentina Diego Maradona yang mampu menangkan Piala Dunia 1986 karena keduanya sudah berkontribusi untuk sejarah sepak bola Argentina. Seharusnya penggemar sepak bola melihat catatan keseluruhan Messi, dia adalah pencetak gol paling banyak untuk Argentina.
“Mereka berbeda, konteks mereka berdua berbeda. Dengan Messi, Argentina hanya kalah sebanyak 3 atau 4 kali. Messi adalah pahlawan, sama halnya seperti Maradona. Setiap pemain Argentina yang menggunakan Nomor 10 di punggungnya seperti Messi dan Maradona adalah hal yang tidak ternilai,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
