Bisnis.com, JAKARTA – Napoli gagal meraih titel juara Serie A Italia di kamar hotel, ketika menyaksikan Juventus bertanding, demikian pernyataan pelatih Maurizio Sarri saat rivalnya berhasil mempertahankan gelar yang merupakan tujuh kali berturut-turut.
Sarri menyebutkan momen krusial dalam perebutan gelar juara musim ini terjadi 2 pekan lalu ketika para pemainnya menyaksikan Juventus berhasil melesakkan dua gol ke gawang Inter Milan sehingga menang 3-2.
Pada pekan sebelumnya Napoli menaklukkan Juventus di Turin sehingga rentang nilai keduanya hanya satu, Napoli di belakang Juventus. Namun, yang terjadi kemudian, setelah pada pekan berikutnya Juve mencatat kemenangan dramatis atas Inter, Napoli malahan menyerah 0-3 dari Fiorentina.
“Kami berangkat ke tempat tidur lebih dini,” ungkap Sarri setelah anak asuhnya menang 2-0 atas Sampdoria pada Sein pagi WIB (14/5/2018).
Menurut dia, skuat Napoli mengalami masalah psikologi dengan hasil pertandingan yang berbalik memihak kepada Juventus. “Saya kecewa kami kalah dalam kejuaraan ini di hotel dan bukan di lapangan.”
Sarri juga mengulangi keluhannya karena terlalu sering Napoli bertanding setelah Juventus bermain. “Kami memang kemudian jadi memiliki mental yang lebih kuat, tetapi Serie A juga harus diperbaiki,” lanjutnya.
Dia memerinci dalam 16 matchday terakhir, Napoli 14 kali bertanding setelah Juventus bermain. “Dengan Juve hampir selalu menang, itu menyulitkan kami. Saya tak bisa mengatakan apakah mereka tim terbaik dan pantas juara, karena saya tak cukup sering menonton mereka. Namun, tentu mereka yang paling kuat, dalam segala hal.”
Bagaimana pun, Napoli di bawah arahan Sarri memang menghantui perjalanan Juventus menuju podium juara dalam tiga musim terakhir. Klub Italia selatan berjuluk Partenopei itu tampil dua kali sebagai runner up dan satu kali finis di posisi ketiga dalam tiga musim terakhir Serie A.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
