Bisnis.com, JAKARTA - Liverpool akan menghadapi ujian berat kala bertandang ke Stadion Olimpico, markas AS Roma, pada laga kedua semi final Liga Champions Kamis dini hari nanti. Tim-tim kuat seperti Barcelona dan Chelsea ditumbangkan skuad asuhan Eusebio Di Francesco di sini.
Stadion Olimpico memang sangat memberikan petuah bagi AS Roma di Liga Champions musim ini. Dari lima laga yang telah berlangsung, AS Roma mampu meraih empat kemenangan. Hanya Atletico Madrid yang berhasil menahan imbang skuad Serigala Ibukota, julukan mereka.
Tak hanya itu, gawang AS Roma di Stadion Olimpico juga masih perawan musim ini. Penyerang sekaliber Eden Hazard, Antoine Griezmann, hingga Lionel Messi dan Luis Suarez tumpul di atas lapangan hijau Roma.
Meskipun demikian, Liverpool diprediksi bisa mengatasi keangkeran markas AS Roma musim ini. Pakar sepak bola Spanyol, Andy West, menyatakan kepada media Liverpoolecho bahwa Liverpool tak akan bernasib sama seperti Barcelona yang tumbang 3-0 dan tersingkir dari Liga Champions.
Menurut dia, Barcelona tumbang di Stadion Olimpico karena mereka tak memiliki cukup kecepatan saat menghadapi AS Roma. Hal itu membuat para pemain Barcelona kesulitan mengantisipasi umpan-umpan jauh yang diperagakan AS Roma. Lini serang Barcelona pun tumpul karena hal tersebut.
"Pemain AS Roma berlari 10 persen lebih cepat ketimbang Barcelona. Pemain belakang Barcelona selalu tertinggal," ujarnya. "Dengan Lionel Messi dan Luis Suarez memimpin lini serang, mereka tak memiliki kecepatan dan kemampuan serangan balik seperti yang dimiliki tiga penyerang Liverpool."
Soal atmosfir Stadion Olimpico, Andy menyatakan bahwa hal itu tak terlalu berpengaruh. Dengan jarak antara tribun penonton dengan lapangan yang cukup jauh, dia menilai suporter AS Roma tak akan terlalu mengintimidasi ketimbang suporter tim-tim di Liga Inggris yang biasanya berjarak sangat dekat dengan lapangan.
"Ini adalah salah satu stadion dengan jarak yang jauh antara lapangan dengan tribut, jadi stadion ini bukan termasuk salah satu yang paling mengintimidasi dan dengan pengalaman Liverpool di Liga Inggris yang kebanyakan tribunnya berjarak sangat dekat dengan lapangan, saya kira hal itu tak akan berpengaruh banyak," jelas Andy.
Meski pun demikian, dia menghimbau Liverpool tetap mewaspadai AS Roma. Menurut dia, penyerang Edin Dzeko merupakan ancaman paling besar bagi Liverpool. Pergerakan eks penyerang Manchester City itu menurut dia harus selalu diwaspadai jika Liverpool tak mau bernasib seperti Barcelona.
"Liverpool harus mewaspadai umpan-umpan silang dalam yang dilepaskan pemain AS Roma. Itu membuat Dzeko bermain lebih ke pinggir dan melepaskan dia dari kawalan bek tengah. Itu sesuatu yang mereka lakukan melawan Barcelona," ujarnya.
"De Rossi juga merupakan pemain penting, dia membangkitkan semangat tim. Saya kira kemampuan udara Dzeko adalah sesuatu yang harus Liverpool benar-benar waspadai."
Liverpool juga dihimbau untuk terus menjaga tekanan mereka terhadap AS Roma. Dua gol Roma pada menit-menit akhir laga pertama di Stadion Anfield merupakan bukti bahwa mereka tak boleh diberikan ruang untuk mengembangkan permainan.
Menurut Andy, AS Roma sebenarnya tak memiliki pertahanan yang super ketat. Mereka hanya mencoba menumpuk pemain di lini belakang.
"Saya kira hal paling penting adalah Liverpool tak boleh kehilangan tekanan mereka. AS Roma tak memiliki pertahanan yang hebat, mereka juga tak memberikan tekanan hebat pada laga melawan Barcelona. Hanya saja Barcelona kehilangan intensitas mereka dalam menyerang dan hanya berupaya untuk bertahan. Mereka mencoba mengundang Roma ke lini pertahanan mereka," jelasnya.
"Liverpool harus bermain dengan pikiran untuk mencetak gol karena mereka bisa melakukannya terhadap AS Roma. Mereka bisa bermain dan mempertahankan keunggulan mereka dari laga pertama."
Liverpool akan menghadapi laga kedua semi final Liga Champions dengan keunggulan 5-2. Siapa pun yang lolos akan berhadapan dengan Real Madrid yang telah memastikan satu tempat di partai final.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
