Bisnis.com, JAKARTA - Manajer Manchester City Pep Guardiola mengatakan mereka bisa kalah lagi melawan Liverpool di Liga Champions, Rabu, 11 April 2018, kecuali ia sudah belajar bagaimana cara mengunci pintu pertahanannya.
Manchester City kalah dan kebobolan enam gol pada dua pertandingan terakhir secara beruntun. Hal tersebut pertama kali dialami City pada musim ini dan terjadi di pertandingan yang vital.
Laga penting itu adalah pertemuan pertama babak perempat final Liga Champions Eropa di kandang Liverpool, Stadion Anfield, di mana City kalah 0-3.
Satu lagi adalah partai yang bisa memastikan gelar juara Liga Primer Inggris buat City, yakni melawan Manchester United. Di kandang sendiri, Etihad, City sudah unggul 2-0 pada babak pertama. Namun, pada babak kedua, United menyudahi pertandingan dengan kemenangan 3-2.
Serangan cepat yang seperti berondongan peluru menjadi ciri dari tekanan yang menjebol pertahanan City. Di Anfield, tiga gol pemain Liverpool terjadi pada babak pertama dalam rentang waktu 19 menit.
Sebaliknya, di Etihad, Paul Pogba memborong dua gol sebelum tandukan Chris Smalling melengkapi kemenangan United 3-2 dalam jangka waktu 16 menit.
Ini kekalahan pertama City di kandang dalam Liga Primer Inggris sejak Desember 2016. Mereka akan menjadi tuan rumah lagi pada Rabu dinihari mendatang untuk menjamu Liverpool pada leg kedua perempat final Liga Champions.
“Saya suka melihat permainan kami pada babak pertama (ketika menghadapi United, Sabtu lalu). Namun, ketika Anda melawan Liverpool atau sedang berlaga di Eropa lantas menghadapi tekanan, Anda harus segera menutup pintu. Dan kami gagal melakukannya (melawan United),” kata Guardiola.
Ketika ditanya apakah ia sudah bisa menutup lubang di pertahanan timnya, Guardiola menjawab masalahnya adalah ia belum menemukan solusi yang tepat untuk hal itu.
Guadiola lantas berbicara ihwal pengalamannya ketika menangani Bayern Muenchen dan kalah melawan mantan timnya, Barcelona, di Camp Nou, Mei 2015. Hal itu terjadi melalui gol dari Lionel Messi dan Neymar pada menit-menit terakhir.
“Saya berpikir berulang kali mengenai itu,” kata Guardiola.
“Saya banyak kalah dalam pertandingan Liga Champions dalam rentang waktu 10 atau 15 menit. Barcelona 77 menit 0-0, 90 menit 3-0. Itu sering. Mungkin kesalahan saya. Tapi, menurut saya, ketika Anda mendominasi dan menciptakan banyak peluang, Anda dekat dengan kemenangan.”
Namun, Guardiola melanjutkan, hal itu tidak mungkin terjadi ketika lawan datang menyerang empat kali dan mencetak tiga gol, seperti United, Sabtu lalu. “Tidak ada sistem yang bisa menjamin bisa mengatasinya. Jadi sungguh rumit.”
Prediksi City Vs Liverpool: Guardiola Belum Temukan Taktik yang Pas
Prediksi City Vs Liverpool: Guardiola Belum Temukan Taktik yang Pas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
22 jam yang lalu
Kisi-Kisi untuk Pemegang Saham GOTO Soal Laju 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
18 jam yang lalu