"Kita semua optmitistis. Langkah sudah sejauh ini, semua harus yakin. Anak-anak sudah siap main," ujar pelatih PSMS asal Jawa Barat, Djajang Nurjaman, di Medan, Rabu (7/2/2018).
WASPADA
'Arsitek' PSMS -- tim yang dikenal dengan tipe permainan khas rap-rap yakni sepak bola yang berkarakter keras, cepat dan ngotot namun tetap bermain bersih menjunjung sportivitas-- sadar, Persija adalah lawan yang cukup berat. "Mereka memiliki materi yang cukup bagus, termasuk Marco Simic," tuturnya.
Meski demikian, .mantan pelatih Persib itu mengaku, dirinya sudah menyiapkan strategi khusus, dan tentunya tetap menampilkan permainan yang kolektif.
"Semua pemain lawan harus kita waspadai. Anak-anak sudah diingatkan, selalu waspada. Namun tetap bermain lepas," katanya.
Baca Juga
Juara Kompetisi Divisi Utama Perserikatan | |
Tahun | Juara |
1954 | Runner-up, kalah dari Persija |
1957 | Runner-up, kalah dari PSM |
1967 | Juara, mengalahkan Persebaya |
1971 | Juara, mengalahkan Persebaya |
1975 | Juara bersama dengan Persija |
1983 | Juara, mengalahkan Persib |
1985 | Juara, mengalahkan Persib |
1992 | Runner-up kalah dari PSM |
Meski demikian pemain andalan PSMS Medan, Antoni Putro Nugroho, masih diragukan bisa tampil pada babak semifinal Piala Kemerdekaan melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, 10 Februari 2018, mengingat kondisinya yang masih belum fit.
"Dia cedera hamstring saat melawan Persebaya, masih dalam penyembuhan. Belum yakin dia bisa diturunkan lawan Persija nanti," katanya.
Meski tanpa Antoni nantinya, ia tidak terlalu memusingkan siapa yang akan menjadi penggantinya, mengingat stok pemain yang ada cukup banyak dan memiliki kualitas yang tidak berbeda jauh dengan Antoni.
Saat melawan Persebaya di laga delapan besar, Antoni terpaksa ditarik keluar lapangan pada menit ke -15 dan digantikan oleh pemain lainnya akibat cedera hamstring.
"Antoni ditarik menit ke-15. PSMS terus bermain baik dan akhirnya bisa mengalahkan Persebaya," katanya.
