Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Lubricants, anak usaha PT Pertamina (persero) yang mengelola usaha pelumas, mendokumentasikan rekam jejak sejarah dunia balap Indonesia periode 1960 hingga 2016 dalam sebuah pictorial book berjudul "Catatan Emas Dunia Balap Indonesia".
Peluncuran buku perdana tentang dunia balap Indonesia karya Pertamina Lubricants tersebut dilakukan Jumat (26/1/2018) malam di Hard Cafe Jakarta Pasific Place SCBD, Jakarta Selatan.
Sejumlah tokoh pelaku sejarah dunia balap Indonesia hadir dalam acara tersebut yakni Helmy Sungkar, Dolly Indra Nasution, pebalap andal Indonesia Rifat Sungkar dan sang adik yang juga pebalap Rizal Sungkar serta ratusan anggota komunitas otomotif baik roda empat maupun roda dua di Tanah Air.
"Meski masih banyak kekurangan di sana-sini, kami harapkan buku ini bisa menjadi salah satu referensi pecinta otomotif khususnya dunia balap di Tanah Air. Apa yang telah dilakukan para pebalap dalam mengharumkan nama bangsa dan negara, patut kita kenang dan menjadi inspirasi bagi kita semua," kata Direktur Sales and Marketing Pertamina Lubricants, Andria Nusa.
Buku setebal 120 halaman ini berisikan sejarah dunia balap Indonesia dalam bentuk foto kurun waktu 1960-2016, dibagi dalam 7 bagian kisah yaitu Pertamina Menjadi Pionir Balap Nasional (1960-1970), Dukung Sirkuit Permanen Pertama dan Balap Internasional (1970-1980), Gairah Motorsport Semakin Panas (1980-1990), Era Keemasan Olah Raga Otomotif (1990-2000), Event Motorsport Makin Semarak (2000-2010), Pertamina di Pentas Balap Bergengsi Dunia (2010-2016), Pertamina Lubricants Anak Negeri Banggakan Dunia.
Andri mengungkapkan buku yang berisikan kumpulan cerita dan foto-foto dunia motorsport Indonesia ini merupakan mimpi lama perseroan dan baru menjadi kenyataan setelah disusun selama setahun lebih bersama pihak penerbit, Tabloid Otomotif Kompas Gramedia.
"Ada begitu banyak cerita, suka dan duka, prestasi serta momen-momen penting sejarah dunia balap Indonesia yang masih minim diketahui oleh masyarakat Indonesia termasuk tentang para pelaku sejarah di dalamnya. Untuk itulah, kami hadirkan buku ini," ujarnya.
Sayangnya, buku ini dicetak dalam jumlah terbatas dan tidak diperjualbelikan untuk umum.