Bisnis.com, JAKARTA - Setelah Jose Mourinho, Arsene Wenger dan Antonio Conte yang mengeluhkan padatnya jadwal pertandingan Liga Inggris, kini giliran pelatih Manchester City, Pep Guardiola, yang mengecam ketatnya jadwal sebagai penyebab cedera pemain.
Pep Guardiola memperingatkan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) agar memberikan jarak waktu antar pertandingan yang sesuai karena padatnya jadwal pada periode Natal hingga Tahun Baru "akan membunuh para pemain".
Dalam 10 hari terakhir, Manchester City telah bertanding empat kali dengan dua pertandingan di antaranya digelar dalam waktu dua hari yaitu pada 31 Desember saat imbang 0-0 atas Crystal Palace dan melawan Watford pada malam tadi.
Keluhan itu disampaikan Guardiola seusai Manchester City kembali ke puncak klasemen dengan keunggulan 15 poin seusai menang 3-1 atas Watford, walaupun kemenangan itu diwarnai cedera pangkal paha yang diderita bek City Kyle Walker.
"Kami akan memeriksanya, (Kyle) mungkin mengalami sedikit masalah, apa yang orang-orang lihat dalam minggu-minggu terakhir adalah berapa banyak cedera yang dialami pemain. Kami bisa saja membunuh mereka," kata Guardiola dalam sebuah konferensi pers seusai laga dilansir ESPN.
"Di Inggris ini, Anda tidak melindungi pemain dan itu adalah kesalahan besar. Anda harus mencari kualitas atau bukan kuantitas," katanya.
"Anda bisa bermain setiap tiga, empat atau lima hari tapi tidak setiap dua hari atas apa yang terjadi dengan Kyle Walker," keluh mantan juru taktik Barcelona dan Bayern Muenchen itu.
Di sisi lain, City mendapatkan suntikan tenaga atas kembalinya bek John Stones yang pulih dari cedera hamstring. David Silva juga bisa kembali merumput setelah izin untuk absen karena alasan pribadi.
"Dia bebas untuk tinggal atau pergi, itu tergantung, dia ingin tinggal karena dia menikmatinya tapi keluarga adalah hal yang paling penting dalam hidup," kata Guardiola menyikapi absennya Silva.