Bisnis.com, CATALONIA - Klub Sepakbola FC Barcelona tidak hanya menjadi penonton netral mengenai kemerdekaan Catalonia dalam beberapa tahun terakhir. Jika Catalonia benar-benar merdeka, apa mungkin La Liga kehilangan El Clasico?
FC Barcelona dengan tegas mendukung gerakan yang merencanakan referendum mengenai kemerdekaan dari Spanyol tersebut pada 1 Oktober, sebuah referendum dinyatakan ilegal oleh pemerintah pusat di Madrid.
Posisi klub ini menimbulkan pertanyaan yang lebih mendesak karena situasinya yang memanas, terkait dengan polisi Garda Sipil yang dikirim untuk menangkap pejabat separatis dan menyita bahan referendum seperti kotak suara.
Akankah kompetisi La Liga akan mendepak salah satu klub bergengsinya jika Catalonia berpisah dari Spanyol?
Akankah El Clasico, pertandingan yang mempertemukan Barca dengan Madrid, tidak bisa dinikmati tiap tahun dan hanya berharap disaksikan di Liga Champions saja?
Padahal, pertandingan paling bergensi sejagat itu telah diselenggarakan sebanyak 235 pertandingan sejak 1916, di mana El Real memenangkan 95 kali, Barca 91 kali, dan 46 pertandingan berakhir imbang.
Mereka yang bertanggung jawab di FC Barcelona bersikeras mereka bukan politisi. Klub tidak memiliki posisi untuk memilih "Ya" pada kemerdekaan, tidak juga dalam memilih di liga mana mereka akan turun andaikata Catalonia memisahkan diri dari Spanyol.
Namun pada tahun 2014, FC Barcelona bergabung dengan Pakta Nasional, sebuah platform yang terdiri dari partai politik dan organisasi masyarakat sipil yang mendukung sebuah referendum mengenai kemerdekaan bagi Catalonia.
Pada Rabu (27/9), saat Garda Sipil menangkap pejabat pemerintah Catalonia, klub tersebut mungkin mengeluarkan pernyataan politiknya yang paling terang-terangan. Mereka mengatakan bahwa pihaknya membela "demokrasi, kebebasan berbicara, dan penentuan nasib sendiri".
Apapun yang terjadi selama beberapa minggu atau bulan ke depan, FC Barcelona tampaknya percaya bahwa mereka selalu dapat memilih liga mana yang akan dimainkannya. Bahkan, jika Catalonia memilih untuk meninggalkan Spanyol, Barca percaya bahwa Spanyol tidak ingin kehilangan El Clasico.
"Kami akan tetap di liga yang sama dengan Espanyol," kata wakil presiden FC Barcelona, Carles Villarubí, awal bulan ini sehubungan dengan klub Espanyol di ibukota Catalonia, yang penggemarnya dianggap pro-Spanyol.
"Jika terjadi proses kemerdekaan di Catalonia, Barcelona tidak dapat memilih di mana mereka bermain," serang Presiden Liga Sepak Bola Profesional Spanyol, Javier Tebas, yang mengelola La Liga.
Salah satu pejabat penting klub yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada BBC bahwa jika kemerdekaan Catalonia benar-benar terjadi, klub harus mempertimbangkan pendapat para anggotanya sebelum membuat keputusan penting itu.
"Dengan segala hormat, kami percaya bahwa kami adalah salah satu klub terkemuka di dunia sepak bola dan liga mana pun akan berkeinginan untuk memiliki kami, termasuk Spanyol," ujar sumber tersebut.
Gabriel Rufián, Anggota Kongres Spanyol dari sebuah partai kiri Katalan, mengatakan bahwa keikutsertaan FC Barcelona di La Liga, tidak aneh. Seperti klub negara Monaco, AS Monaco, yang bermain di Liga Perancis.
Tidak bisa dibayangkan, terbentuknya sebuah liga Catalonia yang didominasi oleh salah satu klub terbesar dunia dengan saingan terberatnya hanya Espanyol.
Membayangkan Lionel Messi berurusan dengan pemain bertahan klub semiprofesional Catalonia setiap hari Minggu, bukanlah gambaran yang bisa dibayangkan.
"Saya tidak bisa membayangkan Liga Spanyol tanpa Barcelona. Saya tidak bisa melihatnya sebagai penggemar sepak bola dan olahraga pada umumnya," kata pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.