Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sisa Drama dari Pertandingan Timnas Indonesia Vs Malaysia di Babak Semifinal

Sisa Drama dari Pertandingan Timnas Indonesia Vs Malaysia di Babak Semifinal
Penyerang Timnas U-22 Marinus Mariyanto Wanewar (kanan) memeluk rekannya Osvaldo Ardiles Haay/Antara-Sigid Kurniawan
Penyerang Timnas U-22 Marinus Mariyanto Wanewar (kanan) memeluk rekannya Osvaldo Ardiles Haay/Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Timnas Indonesia harus menerima kenyataan diungguli Malaysia dengan skor tipis 1-0 pada pertandingan yang berjalan dramatis. Gol tunggal Malaysia dicetak oleh Thanabalan Nadarajah pada menit ke-85.

Pertandingan memang sudah selesai, tetapi kejadian usai laga justru menarik untuk diceritakan kembali. Mulai dari permintaan maaf, rasa kecewa, sedih, syukur dan curhatan pelatih Luis Milla mengenai jadwal yang begitu padat.

Kita mulai dari permintaan maaf dan penjelasan lainnya mengalir dari mulut para pemain Garuda Muda usai mereka dipastikan urung ke babak final. Kapten tim, Evan Dimas adalah orang pertama yang mengucapkan permohonan maaf tersebut. Dia juga berterima kasih kepada para suporter yang mendukung permainannya dan teman-teman selama di turnamen SEA Games 2017.

“Yang pasti saya sebagai kapten tim mewakili teman-teman lainnya memohon maaf atas kegagalan maju ke babak final dan berkesempatan untuk merebut medali emas. Namun saya juga terima kasih kepada suporter Indonesia atas dukungannya selama kami bermain di SEA Games. Kami sudah berusaha mati-matian tapi mungkin memang hasilnya tidak berpihak ke kita,” beber Evan.

Berbeda dengan sang kapten, winger timnas Indonesia Febri Haryadi menjelaskan secara rinci mengenai hasil, rasa kecewa, kesedihan, namun tetap bersyukur dengan hasil yang didapat.

“Pertama-tama hasil yang didapat memang tidak memuaskan. Kami tentu juga merasa kecewa. Namun yang jelas kami sebagai pemain sudah mengerahkan yang semaksimal mungkin di atas lapangan tadi, tapi hasilnya memang kurang menyenangkan,” ungkap pemain Persib Bandung itu.

“Pertandingan hari itu saya rasa sangat menyedihkan bagi kita semua, karena memang hasilnya tidak bagus. Tapi saya salut dengan teman-teman pemain, tim pelatih, semua ofisial, karena kita mati-matian kerja keras dan tidak ingin mau kalah,” jelasnya lebih lanjut.

“Ini memang sudah jalannya, Allah SWT sudah menentukan takdirnya, jadi kita bersyukur saja. Kita harus banyak evaluasi ke depannya agar menjadi lebih baik lagi.”

Sementara itu, Marinus Wanewar, bersama Hansamu Yama dan Hargianto yang berada di tribun penonton karena sedang menjalani hukuman akumulasi kartu mencoba turun ke lapangan untuk menghibur teman-temannya seusai pertandingan.

Mereka sempat merasa kecewa karena tidak boleh menghampiri rekan-rekannya di lapangan untuk memberikan apresiasi. Bahkan Marinus tampaknya tidak menyadari bahwa yang menunjuk ke arahnya adalah Menpora Malaysia. “Ya, sepertinya ada yang tunjuk-tunjuk. Saya tidak menyadarinya,” ujar Marinus.

“Padahal kami ingin menemui teman-teman di lapangan tapi tidak boleh. Namun di samping kami banyak orang dan pemain Malaysia yang turun ke lapangan. Kecewa dengan hasilnya, tapi ini sepak bola tidak ada yang akan tahu hasilnya meski kita sudah mati-matian berjuang diatas lapangan,” kisahnya.

Cerita sisa drama lainnya adalah mengenai pelanggaran yang diterima oleh Osvaldo Haay, namun wasit tidak mengganjar pemain lawan dengan kartu kuning dan bahkan tidak memberikan hukuan penalti untuk Indonesia. Melihat kejadian itu, pelatih Luis Milla tidak dapat berkomentar banyak karena memang dia tidak melihat kejadiannya secara langsung dan wasit tidak meniup peluit. Milla juga menyoroti tentang padatnya jadwal SEA Games 2017.

“Saya tidak bisa komentar banyak tentang hal tersebut, karena saya tak melihat kejadiannya. Yang bisa saya katakan adalah wasit tidak meniup peluit. Itu yang terjadi, kita tak bisa melakukan apa-apa,” kata Milla.

“Yang ingin saya tekankan adalah saya sangat bangga dengan pemain-pemain saya, mereka pantang menyerah dan berjuang sepanjang pertandingan. Dimana saya menyoroti mengenai jadwal sebelum ini. Kami tidak mendapatkan keuntungan dalam hal waktu istirahat, sementara Malaysia mendapatkan satu hari lebih,” lanjutnya.

“Lalu bagaimana kompetisinya dibuat supaya mereka bertanding lebih sedikit. Namun meski dengan tantangan itu, pemain saya sudah bermain bagus,” tutupnya.

Dengan hasil ini, Indonesia hanya menyisakan pertandingan perebutan tempat ketiga dan keempat. Dimana kans perebutan medali perunggu bisa didapat oleh Garuda Muda melawan Myanmar hari Selasa (29/8) di Stadion Selayang pukul 15.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : PSSI
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper