Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih Kepala PSM Makassar Robert Rene Alberts menanggapi kritik secara bijak usai kekalahan tim asuhannya dalam dua laga babak penyisihan Grup 3 Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Jawa Barat.
"Saya harus reaksi bagaimana? Kita punya rencana sendiri dan akan tetap fokus dengan agenda yang sudah kita programkan sejak awal," katanya di Makassar, Rabu
Ia mengakui bahwa sejak awal memang tidak memasang target apa-apa karena lebih memprioritaskan untuk memberikan kesempatan bagi setiap pemain yang kini bergabung di tim PSM, yang berjulukan Juku Eja.
Robert Alberts usai menderita dua kekalahan di Piala Presiden banyak mendapatkan kritik karena dinilai tidak serius dan membuang peluang untuk menjadi juara dengan komposisi pemain yang begitu menjanjikan yang dimiliki PSM pada musim ini.
Menghadapi Piala Presiden 2017, pelatih asal Belanda itu dianggap banyak pihak bahwa tidak fokus untuk memenangkan pertandingan. Hal itu juga dibuktikan dengan tidak melibatkan seluruh pemain besar dalam setiap laga yang dijalani.
Pada dua laga yang telah dijalani dibabak penyisihan Grup 3 Piala Presiden 2017, ia memutuskan untuk membagi dalam dua tim berbeda.
Untuk pemain yang diturunkan menghadapi tuan rumah Persib Bandung, tim kebanggaan masyarakat Makassar itu mempercayakan kepada Hamka Hamzah, Titus Bonay, Wiljam Pluim, Raphael Maitimo, Deny Marcel, Rivky Deython Mokodompit, Rasyid Bakri, Syamsul Chaeruddin serta pemain asing asal Perancis Steven Paulle.
Sementara itu, PSM saat menghadapi Persela Lamongan, 12 Februari 2017, menurunkan 16 pemain itu masing-masing Hilman, Syaiful (penjaga gawang), Hendra Wijaya, Ardan Aras, Zulkifli Syukur, Faturrahman, Arthur Irawan (pemain bertahan), Arfah, Gozali Siregar, Rizky Pellu, Ridwan Tawainella (gelandang), Andri, Ferdinand Sinaga, M Rahmat dan Bouya Hosseini yang berposisi sebagai penyerang.
Dari dua tim itu, ia mengemukakan sudah bisa melihat bagaimana potensi setiap pemain yang kini telah bergabung dalam tim.
Ia menilai, sejumlah pemain muda juga ternyata mendapatkan dampak positifnya setelah mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya saat dipercaya tampil dalam ajang tersebut.
Salah satunya, penjaga gawang Hilman Syah yang tampil untuk pertama kalinya di turnamen bergengsi sekelas Piala Presiden. Penampilan maksimal yang ditunjukkan saat dipercaya tampil sebagai pemain awal (starter) di gawang PSM, ternyata membuka peluangnya untuk bisa dipanggil mengikuti seleksi timnas.
Peluang pemain berusia 18 tahun itu memang cukup terbuka dikarenakan menjadi satu-satunya kiper muda yang dimainkan klubnya tampil sebagai pemain inti di turnamen. Adapun kiper lain yakni mantan penjaga gawang timnas U-19, Ravi Murdianto justru belum mendapatkan kepercayaan dari klubnya berlaga di Piala Presiden.
"Kami sudah punya rencana sendiri untuk pembentukan tim ke depan. Jadi, saya harus reaksi bagaimana?," katanya menambahkan.
PIALA PRESIDEN 2017: Kalah Dua Kali, Pelatih PSM Tetap Santai
PIALA PRESIDEN 2017: Kalah Dua Kali, Pelatih PSM Tetap Santai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium