Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Leicester City vs Manchester United: Preview dan Head To Head, Komentar Ranieri

Delapan bulan setelah menyelesaikan salah satu dongeng terbaik yang pernah diukir tim yang tidak diunggulkan, posisi juara bertahan Leicester City berpotensi menghuni satu posisi di atas zona degradasi.
Claudio Ranieri bersama trofi Liga Primer Inggris setelah membawa Leicester City juara musim 2015-2016/Reuters
Claudio Ranieri bersama trofi Liga Primer Inggris setelah membawa Leicester City juara musim 2015-2016/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -  Delapan bulan setelah menyelesaikan salah satu "dongeng" terbaik yang pernah diukir tim yang tidak diunggulkan, posisi juara bertahan Leicester City berpotensi menghuni satu posisi di atas zona degradasi.

Leicester City V Manchester United

16:00

24-09-2016: Manchester United   4 : 1 Leicester       Premier League

01-05-2016 Manchester United    1 : 1 Leicester       Premier League

29-11-2015 Leicester       1 : 1 Manchester United    Premier League

31-01-2015 Manchester United    3 : 1 Leicester       Premier League

21-09-2014 Leicester       5 : 3 Manchester United    Premier League

Sebagaimana yang mereka rasakan saat takluk dari Manchester United pada Minggu (5/2/2017), dibarengi dengan hasil-hasil bagus yang didapat rival-rival di zona degradasi, Crystal Palace dan Swansea City, dan satu posisi di zona merah akan menjadi milik mereka.

Setelah menelan kekalahan ketiga secara beruntun pada Selasa dengan takluk 0-1 di markas Burnley, skenario yang paling tidak pernah dipikirkan yakni Leicester tersingkir dari kompetisi teratas setahun setelah menguasainya kini semakin dekat.

Manajer Claudio Ranieri mungkin belum menekan "tombol panik," namun hasil yang lebih buruk menyusul kekalahan mereka di Turf Moor, yang membuat mereka mengukir rekor terburuk setelah 23 pertandingan yang pernah dialami juara bertahan Liga Inggris, menunjukkan tema-tema serupa.

Di antara sederet keterpurukan merak adalah pertahanan yang berubah dari batu karang menjadi garis yang lemah dan serangan mereka yang sebelumnya setajam pisau cukur, namun kini tumpul.

Leicester menyelesaikan musim lalu dengan kemasukan 36 gol, kini mereka telah kemasukan 38 gol dari 23 pertandingan.

Beberapa hal tidak lebih baik di sisi lain lapangan. Di titik ini pada tahun lalu, pasukan Ranieri telah mencetak 42 gol, namun kini baru mencatatkan 24 gol.

Meski didera nasib buruk, kesuksesan Ranieri, serta penampilan bagus Leicester di Liga Champions, mestinya cukup untuk membuat dirinya masuk dalam daftar manajer yang dipecat di Liga Inggris, bahkan meski dirinya kini merasa berada di bawah tekanan.

Bagaimanapun, pria Italia itu tetap tenang.

"Panik? Tidak," ucapnya setelah kekalahan dari Burnley.

"Kami harus bekerja lebih banyak, berjuang lebih, dan percaya." Dengan hengkangnya salah satu kekuatan utama timnya musim lalu N'Golo Kante ke Chelsea, kurangnya keyakinan terlihat sebagai salah satu alasan di balik keterpurukan mereka.

Aset tidak berwujud dari penampilan mereka di musim lalu adalah level semangat luar biasa tim saat berada di bawah tekanan, dan tidak kenal lelah dalam mengejar angka-angka.

Baja itu digantikan oleh kerapuhan yang terlihat di lini belakang setiap kali mereka tampil di luar Stadion King Power.

Mereka musim ini sama sekali tidak pernah meraih kemenangan pada pertandingan tandang, dengan hanya mendulang tiga angka dari tiga kali imbang, catatan yang sangat buruk dibanding 11 kemenangan dan enam hasil imbang dari 19 pertandingan tandang musim lalu yang berperan penting membawa mereka menjadi juara.

Bagaimanapun, mereka akan lebih gembira saat menjamu United, yang dibuat frustrasi dengan hasil imbang 0-0 saat melawan Hull City pada Rabu.

Sorotan pada pertandingan akhir pekan terarah pada Arsenal, yang ditaklukkan tamunya Watford pada Selasa, yang berharap akan menyegarkan kembali upaya mereka meraih gelar dengan kemenangan pada Sabtu di markas pemuncak klasemen Chelsea, yang saat ini unggul sembilan angka di puncak klasemen.

Tottenham Hotspur, yang berada di atas Arsenal dengan keunggulan selisih gol di peringkat kedua, akan menjamu Middlesbrough, ketika Liverpool mengunjungi Hull City, sedangkan Manchester City akan menjamu Swansea pada Minggu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper