Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Pesawat yang Sama, Messi Nyaris Bernasib Seperti Chapecoense

Lionel Messi nyaris bernasib seperti 19 pemain klub Brasil Chapecoense karena sebelum kejadian pesawat jatuh di Kolombia itu, Messi juga menumpangi pesawat yang sama dan juga hampir kehabisan bahan bakar.
Inilah pesawat British Aerospace yang dioperasikan maskapai Bolivia LaMia Airlines yang jatuh di hutan dekat Medellin, Kolombia, yang menewaskan 19 pemain klub Brasil Chapecoense. Pesawat tersebut ternyata pernah dinaiki Lionel Messi dan juga nyaris kehabisan bahan bakar./Reuters
Inilah pesawat British Aerospace yang dioperasikan maskapai Bolivia LaMia Airlines yang jatuh di hutan dekat Medellin, Kolombia, yang menewaskan 19 pemain klub Brasil Chapecoense. Pesawat tersebut ternyata pernah dinaiki Lionel Messi dan juga nyaris kehabisan bahan bakar./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Lionel Messi nyaris mengalami nasib seperti yang dialami mendiang 19 pemain klub Brasil Chapecoense karena sebelum kejadian pesawat jatuh di Kolombia itu, Messi juga menumpangi pesawat yang sama dengan pesawat yang membawa para pemain dan ofisial Chapecoense serta para wartawan peliputnya.

Ironisnya, saat itu pun pesawat menghadapi masalah serupa, yakni kehabisan bahan bakar. Bedanya, pesawat yang ketika itu ditumpangi Messi lolos dari masalah, sedangkan saat membawa Chapecoense masalah serupa telah mengakibatkan pesawat jatuh.

Menurut situs berita Brasil, Folha de Sao Paulo, saat itu Messi yang terbang menuju Buenos Aires bersama tim nasional Argentina setelah pertandingan Pra Piala Dunia melawan Brasil di Sao Paulo, hanya berjarak 18 menit dari kematiannya.

Folha de Sao Paulo menyimpulkan peristiwa itu setelah mengutip data dari FlightRadar 24.com bahwa penerbangan yang membawa Messi tinggal beberapa menit saja mengalami nasib serupa dengan para pemain Chapecoense.

Perjalanan dari Brasil ke ibu kota Argentina Buenos Aires itu memakan waktu 4 jam 4 menit. Pesawat itu hanya bisa terbang selama 4 jam 22 menit dalam kondisi bahan bakar penuh.

Padahal pihak berwenang Argentina sendiri mensyaratkan ada beda 45 menit antara jarak penerbangan dengan kapasitas bahan bakar.

Jika menuruti ketentuan otoritas penerbangan Argentina itu, seharusnya pesawat itu menyediakan bahan bakar cadangan untuk 23 menit dari kemampuan terbang normalnya itu. Ini artinya, pesawat pembawa Messi dkk itu secara teoretik sudah kekurangan bahan bakar.

Pekan lalu pesawat sama dengan yang membawa Messi cs itu akhirnya benar-benar jatuh setelah usaha pengisian bahan bakar di perbatasan Brasil-Bolivia ditolak karena bandara kecil itu tidak beroperasi setelah tengah malam.

Pesawat carteran yang terbang demi pertandingan final Copa Sudamericana itu juga harus menunggu izin mendarat dari Bandara Medellin di Kolombia, namun sudah kehabisan bahan bakar sebelum bisa mendarat.

Laporan awal menunjukkan bahwa pesawat itu terbang 20 menit lebih lama dari kapasitas maksimumnya.

Sebanyak 71 orang tewas akibat kecelakaan ini, termasuk 19 pemain Chapecoense yang hendak bertanding pada final Copa Sudamericana.

Trofi kejuaraan antarklub Amerika Selatan itu kemudian dianugerahkan kepada Chapecoense sebagai unjuk solidaritas kepada derita klub itu yang kehilangan hampir seluruh kekuatannya, baik pemain maupun manajemen klub.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper