Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIALA EROPA 2016: Del Bosque Tak Mau Spanyol Berantakan di Prancis

PIALA EROPA 2016: Gagal di World Cup, Del Bosque Tak Mau Berantakan di Prancis
Vicente del Bosque/Reuters-Ognen Teofilovski
Vicente del Bosque/Reuters-Ognen Teofilovski

Bisnis.com, JAKARTA - Spanyol bisa menarik pelajaran dari mimpi buruk Piala Dunia 2014 dan menjadi tim pertama yang memenangkan Piala Eropa untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, kata pelatih Vicente del Bosque.

Setelah meraih gelar juara Eropa pada tahun 2008 dan 2012 serta juara Piala Dunia untuk pertama kali pada tahun 2010, Spanyol tidak berhasil mengatasi tekanan sebagai tim favorit di Brazil dan tersingkir di babak pertama.

"Kita harus membedakan antara tujuan dan kewajiban," kata Del Bosque Marca, Senin.

"Untuk memenangkan gelar juara itu tidak bisa dijadikan kewajiban. Selalu ada pelajaran penting yang harus dipelajari ketika Anda kalah."

Spanyol kalah dalam dua pertandingan pertama mereka di Brazil, termasuk kekalahan dengan skor 5-1 oleh Belanda yang mereka kalahkan 1-0 di final Piala Dunia di Afrika Selatan.

Para pemain disalahkan ketika pulang kenegaranya karena telah merasa puas dan terlalu percaya diri.

"Itu bukan masalah kerendahan hati tapi olahraga," kata Del Bosque.

"Kami kalah melawan tim yang superior dari kami di lapangan. Kami tidak pernah membuat alasan. Kami tidak pernah berpikir kami superior atau tim yang tidak ada duanya."

Spanyol, yang juga memenangkan gelar juara Eropa pada tahun 1964, membuka pertandingan pertama mereka pada Senin depan melawan Republik Ceko di Toulouse.

"Kami ikut turnamen ini dengan ambisi maksimal dan itu adalah untuk mempertahankan gelar yang kami raih empat tahun lalu," kata Del Bosque.

"Ini situasi yang sama bahwa kami berada di di Euro 2012 tapi dengan tanggung jawab sedikit lebih karena kita sekarang ini harus mempertahankan dua gelar beruntun."

Del Bosque memilih tim kelas berat tradisional sebagai saingan utama timnya.

"Ada pemegang Piala Dunia Jerman dan tuan rumah turnamen Prancis yang memiliki tim sangat kuat," katanya. "Lalu ada Italia dengan gen kompetitif mereka. Kita tidak bisa melupakan Inggris, Belgia, Kroasia, Polandia."

Spanyol akan menghadapi Turki pada 17 Juni di Nice sebelum mengakhiri penyisihan Grup D melawan Kroasia di Bordeaux empat hari kemudian.

Spanyol akan menghadapi Georgia di Getafe pada Selasa dalam pertandingan persahabatan terakhir untuk pemanasan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper