Bisnis.com, JAKARTA - Federation Internationale de Football Association (FIFA) menegaskan bahwa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) adalah organisasi yang sah untuk mengikuti Kongres Komite Olahraga Indonesia (KOI) dan punya hak suara dalam pemilihan ketua umum yang baru organisasi tersebut.
Sebelumnya KOI, tanpa melalui PSSI, berkorespondensi langsung kepada FIFA untuk menanyakan status PSSI dalam kongres tersebut apakah PSSI bisa hadir atau dilarang atau hanya sebagai observer atau memiliki hak suara.
Dalam surat balasan FIFA yang ditembuskan ke PSSI, FIFA menyampaikan suspensi atau sanksi FIFA tidak menghalangi PSSI untuk hadir dan punya hak suara pada Kongres KOI untuk mendapatkan Ketua Umum yang baru di Hotel Sheraton Gandaria City Jakarta, pada Sabtu (31/10/2015)
FIFA menyatakan PSSI masih bertanggung jawab terhadap semua kegiatan organisasi dan supervisi sepak bola di Indonesia. Dengan surat tersebut, PSSI dipastikan tetap bisa menggunakan hak suaranya pada proses pemilihan.
“Kita sebenarnya menyayangkan korespondensi KOI kepada FIFA tersebut tidak melalui PSSI, dengan surat balasan FIFA kepada KOI tersebut yang ditembuskan ke PSSI, sebenarnya secara aturan organisasi kita tahu bahwa kita memang tetap bisa hadir di acara Kongres tersebut dan tidak kehilangan hak suara. Surat FIFA itu hanya penegasan,” kata Sekjen PSSI Azwan Karim.
FIFA memberi sanksi kepada Indonesia, dalam hal ini PSSI, karena langkah Menpora Imam Nahrawi yang mengintervensi induk olahraga sepak bola se-Indonesia. Dengan demikian, Indonesia kehilangan kesempatan tampil di kancah sepak bola internasional.