Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOPI Minta Atribut PSSI Dilarang di Piala Presiden, Ini Alasannya

BOPI Minta Atribut PSSI Dilarang di Piala Presiden, Ini Alasannya
Piala Presiden/Persib
Piala Presiden/Persib

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta Mahaka Sports, promotor Piala Presiden, tak menampilkan atribut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam turnamennya. “Kami tak mengizinkan ada simbol yang menunjukkan afiliasi dengan PSSI,” kata Heru Nugroho, Sekretaris Jenderal BOPI, Selasa, 25 Agustus 2015.

Menurut Heru, larangan tersebut sudah menjadi komitmen penyelenggara turnamen dengan lembaganya dalam proses verifikasi. Heru berharap komitmen Mahaka tetap dijaga dengan baik, “Jangan sampai kesepakatan dinodai karena kami bisa blacklist mereka,” kata dia.

Piala Presiden yang diikuti 16 klub Liga Super dan Divisi Utama bakal berlangsung Ahad, 30 Agustus 2015. Ini menjadi turnamen nasional kedua setelah Piala Kemerdekaan yang diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga bergulir beberapa pekan terakhir.

Piala Presiden dicetuskan oleh Mahaka yang tak lain anak usaha Erick Thohir, Presiden Inter Milan. Turnamen ini mendapat rekomendasi izin bermain dari BOPI setelah alot akibat status dualisme Persebaya dan Arema.

Heru mengatakan atribut PSSI juga dilarang masuk dalam kontrak kerja sama dengan perangkat pertandingan, misalnya wasit. Bila Mahaka hendak menggunakan wasit PSSI, mereka harus menulis kontrak tanpa melibatkan lembaganya, “Kontrak harus bersifat pribadi,” katanya.

Hasani Abdulgani, Direktur Utama Mahaka Spors, mengatakan sebenarnya tak ada komitmen tertulis yang berisi larangan menampilkan atribut PSSI. Apalagi turnamen ini bekerja sama dengan asosiasi provinsi PSSI pada setiap pertandingan.

Hanya saja, kata Hasani, perusahaannya sudah berjanji tak akan menampilkan segala atribut yang berbau PSSI dalam turnamen. “Kami ingin tampil secara netral,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper