Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSSI DIBEKUKAN: Roy Suryo Hanya Bisa Berdoa

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyayangkan langkah penggantinya, Imam Nahrawi, yang tetap membentuk Tim Transisi untuk mengambil alih fungsi dan wewenang Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo./JIBI
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyayangkan langkah penggantinya, Imam Nahrawi, yang tetap membentuk Tim Transisi untuk mengambil alih fungsi dan wewenang Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

“Terus terang yang bisa saya lakukan saat ini adalah berdoa kepada Gusti Allah. Semoga pihak-pihak yang selama ini blunder segera diberi pencerahan-Nya,” tulisnya dalam pesan singkat kepada Bisnis.com, Sabtu (9/5/2015).

Menurut Roy, FIFA telah tegas meminta Imam untuk membatalkan keputusan menteri tentang pembekuan PSSI. Pesan itu, ungkap dia, adalah pertanda bahwa FIFA tidak akan merestui pembentukan Tim Transisi.

Roy mengingatkan federasi sepak bola dunia itu bukan tidak mungkin akan menjatuhkan sanksi kepada sepak bola Indonesia. Bila itu terjadi, Indonesia akan dikucilkan dari berbagai kegiatan resmi sepak bola tingkat internasional.

“Sayangnya kondisi ini tidak disadari sekarang. Selaku pihak yang berhasil menyatukan konflik kronis PSSI di 2013 lalu, saya sangat bingung kondisi kacau ini,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, kemarin, Jumat (8/5/2015), Menpora telah mengumumkan 17 skuad Tim Transisi. Tim itu beranggotakan a.l. Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Komisaris Bank Mandiri Darmin Nasution, Pendeta HKBP Saut Hamonangan Sirait, dan Komisaris Telkomsel Diaz Hendropriyono.

Tim Transisi akan mengambil alih fungsi dan wewenang PSSI setelah dibekukan pertengahan bulan lalu dan bertanggung jawab langsung kepada Menpora. Selain itu, Tim bakal menyiapkan pelaksanaan Kongres Luar Biasa PSSI untuk memilih pengurus definitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper