Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSSI DIBEKUKAN: Ini Tanggapan Wapres JK

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Menteri Pemuda dan Olahraga segera menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.
PSSI/wikipedia.org
PSSI/wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Menteri Pemuda dan Olahraga segera menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.

Kalla mengatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi belum melaporkan langsung kebijakan pembekuan organisasi sepak bola nasional yang dilakukan pada Sabtu lalu (18/4/2015).

“Belum [laporkan pembekuan PSSI]. Nanti saya minta diselesaikan secara baik antara mereka,”katanya, Senin(20/4/2015).

Menurut dia, kebijakan Kemenpora membekukan PSSI merupakan bagian dari inisiatif pemerintah menghentikan kisruh yang terjadi di dalam dunia olah raga nasional.

Sabtu (18/4/2015), Jusuf Kalla tidak jadi menghadiri KLB PSSI di Surabaya seperti yang diagendakan sebelumnya. Alasannya, Wapres harus meninjau dan menghadiri Gladi Resik persiapan Konferensi Asia Afrika (KAA) Ke-60 yang berlangsung di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Kalla mengimbau pengurus PSSI untuk mengurus pertandingan sepak bola, bukan malah bertanding dalam arena kepengurusan.

“Pokoknya silakan berhantaman asal di lapangan bola, maenlah keras di lapangan jangan di luar. Pengurus harus urus pertandingan, bukan pengurusnya yang bertanding,”pungkasnya.

Sebelumnya, Kemenpora membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) saat sedang melakukan kongres luar biasa (KLB) di Surabaya.

Hal itu sebagai langkah tegas pemerintah setelah organisasi tidak menghiraukan peringatan pemerintah yang tenggat pada 17 April 2015.

Pembekuan dilakukan berdasarkan Peraturan Menpora No.01307/2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper