Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSSI Dibekukan, Wapres JK Turut Angkat Bicara

PSSI Dibekukan, Wapres JK Turut Angkat Bicara
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Antara
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pasca pembekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi, kini Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta permasalahan yang timbul dalam tubuh organisasi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) bisa diselesaikan dengan baik,

"Saya minta diselesaikan secara baik antara mereka," kata Wapres usai menjadi pembicara kunci dalam dialog tingkat tinggi tentang bonus demografi di Jakarta, Senin.

Wapres mengatakan belum diberi tahu tentang pembekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi. Informasi tersebut baru diketahui dari pemberitaan media.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi secara resmi membekukan PSSI di saat induk organisasi sepak bola Indonesia itu sedang melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/4).

Pembekuan tersebut berdasarkan Peraturan Menpora No. 01307 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui.

Dasar pembekuan tersebut mengacu pada tidak diindahkannya SP1, SP2 dan SP3 oleh PSSI yang jatuh tempo pada tanggal 17 April 2015 jam 18.40.

Dengan turunnya surat pembekuan tersebut bisa dikatakan sebagai langkah tegas dari pemerintah. Apalagi selama ini Kemenpora memang sedang konsentrasi dalam memantau persepakbolaan nasional dan bahkan membentuk Tim Sembilan.

Dalam surat dengan nomor 01307 tahun 2015 ini ditandatangani langsung oleh Menpora Imam Nahrawi per tanggal 17 April itu ada beberapa poin yang menyangkut dengan pembekuan di antaranya adalah pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan yang dilakukan oleh PSSI.

Di saat yang sama La Nyalla Mattalitti terpilih menjadi Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jawa Timur.

Meski sudah terpilih ketua baru, kepengurusan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti terancam tidak mendapatkan legalitas dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper