Bisnis.com, JAKARTA - Timnas Indonesia U-19 gagal beruji coba dengan Reliv Christa FC, tim yang dihuni putra-putra Papua dan akan berlatih di Belanda. Batalnya uji coba tersebut disebabkan kisruh yang tengah mendera PSSI akibat dibekukan oleh Kemenpora.
"Uji coba kami batal dilaksanakan, karena sejumlah hal, di antaranya kongres PSSI dan polemik PSSI dengan Kemenpora dan BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia)," kata Nico Dimo, Sekertaris Umum Klub Reliv Christa Fc Holandia Papua Indonesia di Jayapura pada Minggu malam (19/4/2015).
Padahal, kata mantan pemain Persipura Jayapura itu, klubnya telah melakukan berbagai persiapan sebelum mengagendakan uji tanding tersebut, bahkan sebagian besar pemainnya yang akan diorbitkan ke Eropa itu telah berada di Jakarta.
"Pemain-pemain kami sebagian besar sudah di Jakarta. Di Jayapura tinggal empat pemain yang akan menyusul rekan-rekannya yang sedang mengurus visa untuk ke Belanda pada akhir bulan ini," kata Nico.
Dia mengaku prihatin dengan persoalan yang menimpa sepak bola Tanah Air, di mana Kemenpora dan BOPI menekan PSSI dan operator liga agar tuntutan mereka bisa dipenuhi di antaranya dua klub QNB League Arema Cronus dan Persebaya menyelesaikan dualisme pemilikan klub.
"Di lain pihak, kompetisi profesional yang sudah terjadwal rapi jadi korban. Sponsor, pemain, pelatih dan klub pasti ada yang dirugikan," kata Nico yang berharap persoalan itu cepat usai.
Ketua klub Reliv Christa Fc Holandia Papua Indonesia Mesak Manibor mengatakan 30 pemain muda penuh bakat itu telah berada di Jakarta. Pertama, 15 pemain bersama sejumlah pengurus klub sudah berangkat pada 13 April lalu dan 18 April kemarin sisanya juga berangkat ke Jakarta.
Manibor, mantan manajer Timnas Indonesia senior, itu menyampaikan bahwa pihaknya ingin mencetak pemain-pemain muda asal Indonesia khususnya Papua untuk berkiprah dipentas internasional, lewat klubnya yang akan berlatih dan uji tanding dengan sejumlah klub profesional, amatir dan bahkan dengan timnas Belanda.
"Jadi selama sebulan di Belanda, klub saya akan latihan dan juga uji tanding dengan sejumah klub profesional, di antaranya PSV Eindhoven, Ajax Amsterdam, Barcelona, Manchster United dan timnas setempat. Juga akan dipantau oleh para pemandu bakat klub terkenal Eropa," kata Manibor yang juga Bupati Sarmi itu.
Pengorbitan pemain-pemain muda asal Papua itu, kata Manibor, akan dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan dengan harapan pemain-pemain Indonesia bisa menjadi pemain yang profesional dan bisa meraih prestasi ditingkat yang lebih tinggi dalam dunia sepak bola, selain mencari peruntungan hidup.
"Harapannya, ada pemain-pemain muda kita bermain di klub terkenal di Eropa dan bisa menularkan bakat positif itu kepada pemain-pemain lainnya, atau anak muda Indonesia lainnya dalam sepak bola," katanya.
Klub itu akan bertolak ke Belanda dengan membawa 30 pemain muda Papua berusia 15 tahun - 16 tahun dan didampingi sejumlah pelatih dan pengurus klub.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
