Bisnis.com, Jakarta- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengambil alih aset klub sepak bola Persija. Langkah itu dilakukan dengan mengambil goodwill sebesar 20%.
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan goodwill yang tidak dimiliki Pemprov DKI di klub tersebut. Padahal, Persija kerap meminta kucuran dana kepada Pemprov DKI. Klub berjuluk macan kemayoran itu kelola perseorangan dalam bentuk Perusahaan Terbuka (PT).
"Ya, kita mau beli saham. Tapi minta goodwill sebelum kita mau beli. 20% kasih ke kita dulu," katanya di Balai Kota, Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Setelah mendapatkan good will sebesar 20%, Ahok berniat untuk membeli keseluruhan saham di Persija. Pembelian saham ditargetkan secepatnya, bahkan dalam kompetisi tahun ini.
"Kalau sudah dapat 20%, sudah, 80%-nya baru kita beli," ucapnya.
Persija masih terlibat masalah penunggakan gaji pemain dan jajaran pelatih sebesar Rp1,8 miliar sehingga terancam menerima sanksi dari Liga Indonesia.
Sementara itu, Pengamat Olahraga Anton Sanjoyo berpendapat keberlangsungan klub sepak bola lebih baik dikelola oleh swasta sehingga dapat secara mandiri untuk bersaing.
Menurutnya, jika kemudian Persija dikelola sebagai pemprov maka pembiayaan melalui APBD adalah salah kaprah. APBD bukan untuk membiayai klub sepak bola, tapi untuk perbaikan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
"Kalau memang mau dijadikan aset dan dibiayai APBD yang menjadi salah kaprah. Apalagi diambil sebagai aset dan dibiarkan menjadi seperti BUMD," ucapnya kepada Bisnis.com.beberapa waktu lalu.
Dia menerangkan kehidupan klub sepak bola di Italia dimana pemerintah dan swasta dapat bekerjasama dalam industrialisasi klub olahraga.
Pemerintah bisa membangun stadion yang kemudian disewakan kepada klub. Kemudian, profit bagi hasil bisa didapatkan dari penjualan tiket, cindera mata, dan sebagainya.