Bisnis.com, JAKARTA - Striker AdisakKraisorn, pahlawan yang mencetak dua gol dalam kemenangan atas Malaysia di fase grup, telah gatal untuk menimbulkan marabahaya lebih besar atas Harimau Malaya pada laga final AFF Suzuki Cup di Bangkok, Rabu.
Adisak, yang menikmati musim hebat bersama klub dan negaranya, ingin mengantongi banyak gol untuk menebus, ia tak bisa main karena sanksi saat menang 3-0 atas Filipina di leg kedua semifinal, setelah diusir keluar lapangan saat laga tandang di Manila.
“Saya senang dengan tim kami yang tampil sangat baik untuk melaju ke final. Malaysia adalah salah satu tim terkuat di ASEAN dan saya akan berusaha mencetak gol lagi untuk menolong tim kami memenangkan gelar juara,” katanya jelang laga di Stadion Rajamangala, yang tiketnya telah habis terjual.
Pelatih Thailand, Kiatisuk “Zico”Senamuang, yang mengincar untuk menambah gelar juara AFF Suzuki Cup selain tiga gelar yang telah diraih sebagai pemain, merasa Adisak layak melakukan penebusan di final.
“Sekarang ia mengerti telah melakukan kesalahan (lawan Filipina),” kata Kiatisuk, tentang Adisak, 23 tahun, figur kunci dalam skuad mudanya yang tinggal berjarak 180 menit lagi dari menyamai rekor empat kali juara AFF Suzuki Cup.
“Ia ingin kembali dan bermain, serta menunjukkan kepada penggemar (apa yang ia mampu). Ia memiliki rasa percaya diri – ia masih berlatih keras dan menunggu untuk laga final.”
Adisak mencetak lima gol untuk Timnas Thailand U-23 saat mencapai empat besar Asian Games dan menolong Buriram United mempertahankan gelar Thai Premier League sebelum bergabung dengan rivalnya BEC TeroSasana.
Kiatisuk menggunakannya sebagai senjata dari bangku cadangan untuk menjadi pemain dengan dampak besar saat dimainkan dengan ketajamannya yang mencetak dua gol, termasuk kemenangan di saat terakhir, 3-2 atas Malaysia di Grup B, sebelum menerima catataan buruk karena menerima kartu merah lawan Filipina.
Pelatih Malaysia DollahSalleh telah berkata kepada para pemainnya bahwa Adisak bisa menimbulkan bahaya besar bagi ambisi mereka untuk memenangkan gelar juara AFF Suzuki Cup dalam empat tahun.
“Adisak tidak banyak membuang peluang seperti ia tunjukkan ketika menjaringkan dua gol, melawan kami di penyisihan grup,” katanya.
ChanathipSongkrasin, pemain yang dijuluki "Messi J" oleh fans Thailand karena kemampuannya menghantui pemain belakang lawan, memainkan peran yang lebih maju saat Adisak tak bermain di leg kedua semi-final, tapi kemungkinan akan diberikan peran yang sama untuk menjelajah lawan Malaysia.
Playmaker berdarah Thailand-Swiss CharylChappuis dan sayap KroekritThawikan, yang mencetak dua gol melawan Filipina, serta MongkolThosakrai akan memberikan lebih banyak ancaman serangan bagi Thailand, sebagaimana mereka yang ingin mencatat keunggulan besar sebelum leg kedua di Stadion Bukit Jalil di Kuala Lumpur pada tanggal 20 Desember.
Kapten Thailand, KawinThammasatchanan mengatakan bahwa ia berharap tim mudanya tidak akan membeku pada kesempatan besar Gajah Perang a untuk memecahkan paceklik gelar selama 12 tahun.
"Dalam edisi terakhir AFF Suzuki Cup(tahun 2012) kami sudah dekat dengan gelar juara (sebelum kalah dari Singapura di final)," kata Kawin, yang lebih disukai dari SinthaweechaiHathairattanakool pada tahun 2012.
"Untuk memainkan dua final berturut-turut adalah pekerjaan yang sulit tapi saya ingin memberitahu fans Thailand bahwa kita ingin memainkan dua pertandingan terakhir dan memenangkan gelar. Kami akan mendapatkan dukungan dari 50.000 penggemar yang bersorak untuk kami (di Stadion Rajamangala) dan kami sangat siap untuk final. "