Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UEFA Investigasi Keributan Penonton Dortmund-Galatasaray

Badan sepak bola Eropa UEFA mengumumkan pada Kamis (6/11/2014) mereka memulai investigasi terhadap masalah keributan penonton yang menodai pertandingan saat Borussia Dortmund memenangi pertandingan Liga Champions atas Galatasaray.
Penonton melemparkan kembangan api saat Dormtmund vs Galatasaray di Liga Europa, Jumat dinihari (7/11/2014) WIB./Yahoo.com
Penonton melemparkan kembangan api saat Dormtmund vs Galatasaray di Liga Europa, Jumat dinihari (7/11/2014) WIB./Yahoo.com

Bisnis.com, BERLIN -  Badan sepak bola Eropa UEFA mengumumkan pada Kamis (6/11/2014)  mereka memulai investigasi terhadap masalah keributan penonton yang menodai pertandingan saat Borussia Dortmund memenangi pertandingan Liga Champions atas Galatasaray.

Kemenangan 4-1 Dortmund saat  pada Selasa (4/11/2014) harus dihentikan dua kali pada babak kedua setelah para penggemar melemparkan kembang api ke lapangan, kemudian melemparkan kembang api ke blok kubu penggemar tuan rumah.

Kedua klub diinvestigasi untuk masalah keributan penonton di mana Dortmund berada di bawah pengawasan karena gagal mencegah kembang api dilemparkan ke lapangan dan "kurangnya organisasi." Galatasaray, yang didenda 50.000 euro oleh UEFA setelah para penggemar mereka menyalakan kembang api saat mereka kalah di markas Arsenal tahun lalu, sekarang berpeluang menghadapi sanksi-sanksi yang lebih berat.

Kepolisian Dortmund mengumumkan pada Rabu bahwa dua petugas mengalami cedera, 21 penggemar ditahan dan 700 orang diperiksa dengan berbagai dakwaan dari percobaan pembunuhan, mengacaukan kedamaian, dan kepemilikan benda-benda yang dapat meledak.

Total 55 kembang api yang telah dipakai belakangan ditemukan di tribun-tribun di Dortmund, dan diselundupkan oleh para penggemar, meski pemeriksaan keamanan berjalan ketat.

Menurut klub Jerman itu, para penggemar tim Turki merusak sekitar 250 kursi di Stadion Westfalenstadion yang merugikan klub itu sebesar 30.000 euro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Antara/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper