Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSEI Target 2 Juta Investor Saham

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menargetkan dalam lima tahun kedepan, jumlah investor yang melakukan transaksi saham di lantai bursa mencapai 2 juta investor saham.

Bisnis.com, MAKASSAR - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menargetkan dalam lima tahun kedepan, jumlah investor yang melakukan transaksi saham di lantai bursa mencapai 2 juta investor saham.

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan dan Perencanaan Strategis KSEI, Alec Syafruddin mengatakan target tersebut sebenarnya adalah target pihaknya sejak lima tahun lalu, namun hingga saat ini target itu belum juga terealisasi.

“Sebenarnya target itu kecil, yaitu hanya sekitar 1% dari total jumlah penduduk dewasa kita saat ini. Bandingkan dengan Malaysia, di mana jumlah investor saham mereka sekarang sudah sekitar 18% dari total penduduk mereka,” kata Alec di sela-sela Media Luncheon KSEI di Makassar, Kamis (30/10/2014).

Dia mengatakan, saat ini jumlah investor saham yang tercatat di KSEI baru 356.498 investor yang melakukan transaksi saham di pasar modal. Jumlah itu masih kurang dari 1% total jumlah penduduk dewasa yang kini sekitar 190 juta jiwa dari total sekitar 240 juta jiwa penduduk di negara ini.

Dia mengakui, masih banyak kendala yang dihadapi pihaknya dalam menarik minat masyarakat untuk melakukan transaksi saham di lantai bursa. Salah satunya, perkembangan bursa efek itu sendiri yang hingga saat ini belum begitu berkembang dengan baik. Ditambah lagi, masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang berinvestasi saham di lantai bursa.

Meski begitu, berbagai langkah terus dilakukan pihaknya agar semakin banyak masyarakat yang paham dan mau berinvestasi di pasar modal. Misalnya, dengan menggandeng industri perbankan.

Lebih spesifik lagi, pihaknya melakukan kerja sama pengembangan Co-Branding Fasilitas Kartu AKSes, yaitu kartu acuan kepemilikan sekuritas dengan ATM bank, seperti yang saat ini sudah dilakukan dengan PT Bank Permata Tbk.

“Program ini merupakan langkah konkrit kami dalam membangun infrastruktur bagi masyarakat, agar dapat dengan mudah melakukan investasi di pasar modal,” tuturnya.

Melalui mesin ATM yang tersedia ujar Alec, investor dapat melakukan pengecekan investasinya di pasar modal berupa saham, ORI dan lainnya yang disimpan oleh Perusahaan Efek di KSEI yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia. 

Dia menyebutkan, sejauh ini sudah ada enam bank yang melakukan kerja sama dengan KSEI, yaitu Bank Permata, BNI, CIMB Niaga, Mandiri, BCA dan Syariah Mandiri. Namun, saat ini baru Bank Permata yang melakukan kerja sama pengembangan Co-Branding. Menyusul Bank Mandiri yang sudah menandatangani kerja sama dengan pihaknya, kemudian kerja sama dengan BCA yang diharapkan bisa terealisasi pada tahun depan.

“Kerja sama dengan Bank Mandiri sebenarnya akan dimulai tepat pada ulang tahunnya yang ke-16 sekitar awal Oktober lalu. Namun, karena ada beberapa persiapan yang harus mereka [Bank Mandiri] lakukan seperti infrastruktur dan lain-lain, maka realisasi kerja samanya mundur tetapi kemungkinan pada November tahun ini. Sedangkan untuk BCA, diharapkan tahun depan bisa terealisasi,” papar Alec.

Sementara itu, Head of Cash Product Permata Bank Sabrina Sidabutar mengungkapkan, pihaknya senantiasa berkomitmen untuk mendukung pasar modal Indonesia, baik yang terkait dengan kebijakan dan program dari regulator, maupun kebutuhan pelaku pasar modal.

“Apa yang kami lakukan saat ini dengan meluncurkan Co-Branding PermataATM dan AKSes KSEI, merupakan wujud nyata perseroan dalam mendukung secara penuh perkembangan pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, sebagai pionir untuk proyek Co-Branding dengan AKSes KSEI, pihaknya melalui PermataATM juga menawarkan fitur tambahan, yaitu fasilitas untuk penyampaian instruksi penarikan dana. Sehingga, investor dapat dengan mudah memasukkan instruksi penarikan dana investasinya kepada Perusahaan Efek, tanpa perlu mengisi dan mengirimkan formulir melalui mesin fax.

“Melalui kerja sama ini, kami memberikan kemudahan bagi nasabah yang ingin menggunakan fasilitas ini, di mana investor cukup menjadi nasabah dan memiliki rekening tabungan di Bank Permata agar memeroleh kartu ATM, serta memiliki Rekening Dana Nasabah (RDN) yang dibukakan di Bank Permata oleh Perusahaan Efeknya,” terang Sabrina.

Dia menargetkan, dengan kerja sama ini minimal ada tambahan 1% dari total investor saham yang tercatat di KSEI saat ini, yang juga menjadi nasabah Bank Permata. Pada kuartal I/2014 lanjutnya, market share Bank Permata sebesar 2% dari total jumlah investor saham yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Wiwiek Dwi Endah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper