LIGA CHAMPIONS: Bayern Munich-Dortmund, Saling Tatap Kejayaan

BISNIS.COM, LONDON-- Markas sepak bola Inggris akan dipenuhi oleh teriakan-teriakan khas Jerman ketika Bayern Munich dan Borussia Dortmund bertarung di Stadion Wembley pada final antara sesama tim Jerman untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Liga Champions, Sabtu (25/5/2013) atau Minguu (26/5/2013) WIB.

Hanya berselang 2 tahun sejak Barcelona mengonfirmasi status mereka sebagai penguasa Eropa dengan menaklukkan Manchester United di tempat yang sama untuk memenangi turnamen 2011, tetapi cara Bayern dan Dortmund melaju di kompetisi musim ini memperlihatkan peta kekuatan di benua biru telah bergeser.

Bayern, tulis AFP yang dikutip Antara, menghancurkan Barca dengan kemenangan agregat mengesankan 7-0 di semifinal, sedangkan Dortmund mengalahkan Real Madrid di putaran yang sama sehingga membuat mulut para pecinta sepak bola di seluruh dunia terbuka lebar.

Terlepas dari hasilnya, ini akan menjadi malam yang layak dikenang bagi sepak bola Jerman, tetapi kedua tim memiliki motivasi yang sangat berbeda sepanjang perjalanan mereka.

Bagi bayern, pertandingan ini mewakili kesempatan untuk menebus kekalahan yang menyakitkan di final 2010 dan khususnya, pada 2012, ketika mereka kalah adu penalti dari Chelsea di markas sendiri Allianz Arena.

Dortmund, yang merupakan juara 1997, mendapat pukulan ekstra dari Bayern, yang berupaya menggembosi kekuatan rivalnya dengan merekrut pengatur permainan Mario Goetze dengan nilai transfer yang sensasional sebesar 37 juta euro.

Cedera hamstring membuat resiko Goetze untuk melakukan diplomasi yang memalukan pada Sabtu berkurang, namun Bayern juga diyakini untuk memimpin perburuan untuk mengejar penyerang Dortmund asal Polandia Robert Lewandoski, yang mencetak empat gol ke gawang Real Madrid pada semifinal pertama.

Kiper Roman Weidenfeller berusaha memperkecil signifikansi cedera Goetze, dengan menunjuk pada final Piala Jerman 2012, ketika Dortmund menang 5-2 atas Bayern meski sang bintang absen.

"Dapat dikatakan bahwa dengan dia kami memiliki kualitas yang berbeda," ucapnya. "Namun semuanya seharusnya tidak bersandar kepada dia. Pada final Piala Jerman 2012, Mario juga tidak bermain." Setelah kalah lima kali berturut-turut dari Dortmund sepanjang kejayan klub Ruhr itu di Liga Jerman pada 2011 dan 2012, Bayern tampil begitu kuat musim ini, mampu menghindari kekalahan dari empat pertemuan mereka pada perjalanan mereka memenangi gelar Jerman.

Pertandingan Sabtu akan menjadi pertemuan kompetitif ke-101 di antara kedua tim dan setelah tujuh pertandingan terjadi selama dua musim terakhir, pelatih Bayern Jupp Heynckes percaya bahwa sudah tidak ada lagi rahasia-rahasia yang dimiliki oleh kedua kubu.

"Kedua tim saling mengenal satu sama lain dengan baik, kedua pelatih memiliki informasi yang cukup tentang lawan, maka tidak ada rahasia-rahasia," ucapnya.

Heynckes dapat menjadi pelatih keempat yang memenangi kompetisi ini dengan dua klub berbeda, setelah sebelumnya memimpin Real Madrid pada gelar Liga Champions kedelapan mereka pada 1998.

Bagaimanapun, itu akan menjadi pertandingan terakhir bagi karir pelatih 68 tahun ini.

Ia telah mengumumkan pensiunnya setelah mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola ditunjuk untuk menggantikannya, meski ia membawa Bayern menjalani musim yang fenomenal yang dapat diakhiri dengan kesuksesan tim ini menjadi tim Jerman pertama yang merengkuh tiga gelar dalam semusim, Liga Jerman, Piala Jerman, dan Liga Champions.

"Kami telah mengambil langkah besar menuju kesempurnaan, dan kami berniat untuk melakukan penampilan yang sempurna di final," kata gelandang Bastian Schweinsteiger, di mana timnya akan berhadapan dengan Stuttgart pada final Piala Jerman 1 Juni. "Jika kami mengeluarkan semua potensi kami, akan sangat sulit bagi siapapun untuk menang dari kami."

Sembilan tahun setelah nyaris bangkrut, Dortmund berharap dapat mengulangi kesuksesan mengejutkan mereka pada 1997, ketika pemain muda Lars Ricken, yang sekarang menjadi koordinator tim junior, masuk sebagai pemain pengganti untuk mengunci kemenangan 3-1 atas Juventus di Stadion Olympia Munich.

Pasukan Juergen Klopp telah memukau pecinta sepak bola netral dengan permainan serangan balik mereka sepanjang tiga musim terakhir, dan pelatih Dortmund 45 tahun ini berharap kebangkitan mereka tidak membuat para pengamat menjadi subyektif.

"Kami adalah klub, bukan perusahaan, namun itu bergantung pada jenis cerita apa yang ingin didengar penggemar netral," ucapnya kepada surat kabar Inggris The Guardians.

"Jika ia menghormati cerita Bayern, dan bagaimana mereka telah menang sejak 1970-an, ia dapat mendukung mereka. Namun jika ia menginginkan cerita baru, cerita istimewa, dukungan itu semestinya menjadi milik Dortmund." Selain absennya Goetze, Dortmund juga memiliki kekhawatiran seputar kondisi mantan bek Bayern Mats Hummels, yang mengalami cedera pergelangan kaki pada Sabtu ketika timnya kalah 1-2 dari Hoffenheim.

Bayern sendiri kehilangan Holger Badtsuber dan Toni Kroos, namun tidak seperti 12 bulan silam, ketika mereka tanpa Badstuber, David Alaba, dan Luiz Gustavo yang terkena skorsing saat melawan Chelsea, tim Bavaria ini tetap dapat disebut berkekuatan penuh.

Sumber: soccerstat.net

BACA JUGA:

• FINAL LIGA CHAMPIONS: Ini Perkiraan Formasi Bayern vs Dortmund
• BORUSSIA DORTMUND: Dari Titik Nol Menuju Wembley
• LIGA CHAMPIONS: Bayern Munich-Dortmund, Dante vs Lewandowski
• LIGA CHAMPIONS: Dortmund, Lewati Rekor Lompat Jauh Olimpiade 1968
• LIGA CHAMPION: Nobar Dortmund vs Bayern Munchen di Hotel
• LIGA CHAMPIONS: Bayern Munich-Dortmund, Perburuan Rekor
• LIGA CHAMPIONS: Bayer vs Dortmund, Simbol Kesenjangan Ekonomi