Pertarungan AC Milan versus FC Barcelona di leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2013, bukan sekadar menyaksikan pertarungan antar dua tim yang memiliki nama dan prestasi besar, Barcelona versus AC Milan di Nou Camp, Barcelona, Spanyol.
Pertarungan antar bintang mereka, pun menjadi sorotan. Siapakah pemain yang layak diwaspadai dalam ‘perang’ dua raksasa sepakbola dunia itu?
Sabry El Shaarawy: Ini striker anyar AC Milan. Pemain kelahiran Savona ini berdarah campuran, ayah orang Mesir dan ibu Italia. Pemain, yang nama depannya Stepan diperoleh di Italia dan awalnya bermain untuk klub Genoa --ketika berusia 13 tahun-- kini seperti ‘bomber’ mematikan bagi Milan.
Shaarawy, yang pada 21 Desember 2008 (berusia 16 tahun) membuat debut di tim utama Genoa melawan Chievo, layak diwaspadai Pique cs. Fisiknya yang kokoh, membuat pemain yang Juni 2010 pernah dipinjamkan Genoa ke Padova untuk bermain di Serie B untuk musim 2010-2011, tidak mudah dijatuhkan dan berani bertarung man to man di kotak penalti lawan. Tak ayal, sejak 25 Juni 2011, waktu menandatangani kontrak dengan raksasa Serie A AC Milan, kini dia digadang-gadang akan mampu mengembalikan era kejayaan Milan.
Itu sudah dibuktikan pada 3 Oktober 2012. Saat itu, El Shaarawy masuk dalam buku rekor Milan. Dia menjadi pemain termuda yang membuat gol di Liga Champions. Umurnya saat itu adalah 19 tahun 342 hari.
Mario Balotelli: Pria kelahiran Palermo, Italia ,12 Agustus 1990, juga bukan ‘asli’ orang Italia. Kendati kini sudah berkebangsaan Italia, mantan striker Manchester City ini dan tim nasional Italia, lahir dari orang tua biologisnya yang adalah imigran dari Ghana.
Balotelli –yang pernah merumput dengan Lumezzane dan mantan klub pelatih Manchester City Roberto Mancini, Internzionale sebelum bergabung dengan Manchester City pada Agustus 2010—kerap menjadi momok bagi pemain belakang lawan. Kekar, berani dan memiliki tendangan keras juga ‘nakal’. Pemain ini tipe petarung sejati.
Tak ayal, AC Milan melalui salah satu direkturnya, Umberto Gandini, pada 29 Januari 2013, menyetujui kesepakatan untuk mendatangkan Balotelli dari Manchester City untuk masa 4 tahun.
Riccardo Montolivo: Setelah ditinggal Andreas Pirlo ke Juventus, ini gelandang AC Milan terbaik plus untuk tim nasional Italia. Pria kelahiran Caravaggio, 18 Januari 1985, awalnya pemain Fiorentina. Namun, pada musim transfer musim panas 2012 atau sesaat menjelang EURO 2012, dia meninggalkan Artemio Franchi --markas Fiorentina-- untuk bergabung dengan AC Milan.
Karir internasional Montolivo pada 10 Oktober 2006. Saat itu, Montolivo mencetak gol kemenangan ketika Italia U-21 saat mengalahkan Spanyol 2–1 dan berhak mengikuti Kejuaraan Sepakbola U-21 Eropa 2007.
David Villa Sánchez: Striker tim nasional Spanyol. Itu pasti. Lelaki yang lahir 3 Desember 1981 di Langreo, Asturias, Spanyol, dan pernah bermain untuk Sporting Gijon B sejak 1999 hingga 2011, salah satu kunci sukses Barcelona.
Ujung tombak yang pernah bermain di Real Zaragoza hingga 2005 sebelum kembali pindah, dan bermain untuk Valencia, bermain di Barcelona sejak 2010.
David Villa pernah bermain 7 kali untuk tim nasional U-21 Spanyol sepanjang 2000-2003 dan tidak menghasilkan gol. Sejak 2005, hingga saat ini, David dipercaya memperkuat tim nasional senior Spanyol.
Ketangguhannya mencetak gol sudah dibuktikan. Pada Piala Dunia 2010, menjadi salah satu pencetak gol terbanyak dengan 5 gol. Dua gol di antaranya dihasilkan saat menghadapi Honduras. Pada pertandingan tersebut, dia banhkan nyaris hat trick. Sayang, tendangan penaltinya gagal. Namun, dia salah satu penyumbang gol kemenangan Spanyol atas Chile dan mencetak gol tunggal Spanyol saat menundukkan Portugal pada babak 16 besar termasuk saat menghadapi Paraguay pada babak perempat final.
Lionel Andrés Messi: Salah satu senjata mematikan Barcelona. Sengatan kakinya di kotak penalti lawan begitu ditakuti. Hampir semua pemain belakang lawan harus bekerja ekstra keras untuk mengambil bola dari kakinya.
Pria kelahiran Rosario, 24 Juni 1987, bukan hanya kapten tim nasional Argentina. Kakinya telah menghasilkan segudang prestasi. Selain pencetak gol terbanyak Barcelona sepanjang sejarah, pemain yang saat berusia 21 tahun telah dinominasikan untuk Ballon d’Or dan Pemain Terbaik Dunia FIFA, membangkitkan antusiasme siapapun.
Pemenang Ballon d’Or dan Pemain Terbaik Dunia FIFA 2009, 2010 dan 2011 ini, pemain yang dikategorikan paling mudah memperdayai pemain lawan. Tanpa harus berlari kencang dan bertubuh kekar.
Tak ayal, jika kemudian dia menjadi pemain keempat yang menjuarai tiga kali Ballon d`Or, dan pemain kedua yang memenangi Ballon d`Or tiga kali berturut-turut, mengoleksi banyak gelar. Selain menjuarai lima La Liga, dua Copa del Rey, lima Supercopa de Espana, tiga Liga Champions UEFA, dua Piala Super Eropa dan dua Piala Dunia Klub, pada 2012, dia pun mampu membukukan rekor Liga Champions dengan menjadi pemain pertama yang mencetak lima gol dalam satu pertandingan, menyamai rekor 14 gol Jose Altafini di satu musim Liga Champions.
Bahkan, jebolan La Massa –sekolah sepakbola Barcelona ini-- membukukan rekor sebagai pencetak gol terbanyak untuk 1 musim (2011-12) dengan 73 gol. Di musim yang sama, ia mencetak rekor pencetak gol terbanyak La Liga dalam satu musim, 50 gol.
Bahkan, Messi adalah pembuat gol terbanyak di Piala Dunia FIFA U-20 pada 2005 dengan lima gol. Sekaligus menjadi pemain Argentina termuda yang pernah bermain di Piala Dunia FIFA dan memenangi medali perak Copa America 2007 sekaligus menjadi the Best Yong Player . Gaya permainannya mengundang perbandingan dengan Diego Maradona yang telah mengumumkan Messi sebagai "penerusnya".
Xavier Hernández Creus: “Otak’ Barcelona. Begitu orang menjulukinya. Dari kakinyalah, skema penyerangan Barcelona terbentuk sebelum diteruskan menjadi sebuah pencapaian tertinggi (gol) oleh Messi, Iniesta, Sergia dan David Villa.
Pasalnya, dari kaki pria kelahiran Terrassa, Spanyol pada 25 Januari 1980 yang telah 83 kali membela tim Matador ini, selalu diawali pertarungan di pertahanan lawan. Pemain bernomor punggung 6, pun menjadi tulang punggung Spanyol saat menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. Itu mengapa dia pun layak meraih gelar the Best Player di Piala Eropa 2008 dan membawa Spanyol kembali menjadi yang terbaik di Piala Eropa 2012. (msb)